REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gitaris legendaris dari Rage Against The Machine, Tom Morello, mengecam Pemerintah Israel atas operasi militer yang terus berlangsung di Jalur Gaza. Dalam pernyataan terbuka di akun Instagramnya, musisi tersebut mendesak Israel berhenti membunuh anak-anak di Palestina.
"Anti-semitisme itu nyata dan harus selalu ditentang. Tapi kita juga bisa, tanpa kontradiksi, mengatakan: berhenti membunuh anak-anak," kata Morello seperti dilansir laman NME, Selasa (12/8/2025).
Morello juga menyoroti berbagai pelanggaran kemanusiaan yang dilakukan Israel, seperti pemboman di zona aman, penembakan terhadap warga sipil yang mengantre bantuan, hingga kelaparan yang mengancam ribuan anak-anak di Gaza akibat blokade berkepanjangan. "Berhentilah mengatakan bahwa ketika kalian membunuh anak-anak, membakar mereka, membuat mereka kelaparan, dan menembak mereka saat antre makanan, itu semua adalah kesalahan orang lain. Berhentilah berbohong soal pembunuhan anak-anak. Berhentilah mencari-cari alasan," kata dia.
Morello mengkritik keras upaya pembungkaman terhadap seniman, mahasiswa, dan jurnalis yang menyuarakan protes terhadap kekerasan tersebut. "Berhentilah mengkriminalisasi seniman yang berkata 'stop membunuh anak-anak'. Berhentilah menangkap mahasiswa karena berkata 'berhentilah membunuh anak-anak. Berhentilah mengabaikan suara ribuan orang Yahudi di Israel dan di seluruh dunia yang memohon, 'Berhentilah membunuh anak-anak!," kata Morello.
Sejak perang 7 Oktober 2023, Israel telah melancarkan operasi militer besar-besaran ke Jalur Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya 61.158 warga Palestina telah tewas sejak saat itu.
Sejumlah pakar hak asasi manusia PBB dan lembaga internasional menyatakan bahwa tindakan militer Israel di Gaza dapat dikategorikan sebagai genosida. Pengadilan Internasional (ICJ) pun menyatakan bahwa tuduhan tersebut adalah masuk akal.
Morello bukan satu-satunya musisi yang bersuara. Bono dari U2 menyebut pemerintahan Netanyahu layak mendapat "kecaman total dan tegas". Damon Albarn juga menggambarkan situasi di Gaza sebagai genosida dan menegaskan bahwa dunia tidak boleh menyangkal keberadaan dan hak hidup rakyat Palestina.