Jumat 01 Aug 2025 15:57 WIB

Anak Suka Nangis Bukan Berarti Enggak Cocok dengan Sekolah

Setiap anak memiliki kemampuan berbeda-beda dalam beradaptasi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Anak menangis di sekolah (ilustrasi). Tidak ada tolok ukur baku seperti satu pekan atau satu bulan untuk menyatakan anak cocok atau tidak dengan suatu sekolah.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Anak menangis di sekolah (ilustrasi). Tidak ada tolok ukur baku seperti satu pekan atau satu bulan untuk menyatakan anak cocok atau tidak dengan suatu sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak sedikit orang tua merasa cemas saat anaknya kerap menangis selama mengikuti pembelajaran di PAUD, bahkan setelah beberapa hari atau pekan pertama sekolah. Lantas apakah kondisi ini menjadi pertanda anak tidak cocok dengan lingkungan sekolah tersebut?

Menanggapi hal ini, praktisi pendidikan anak usia dini sekaligus kepala sekolah TK Kirana Jagakarsa, Dian Hartiningsih, mengatakan proses adaptasi anak terhadap lingkungan baru sangat bergantung pada karakter dan kesiapan masing-masing anak. "Setiap anak berbeda-beda dalam kemampuan beradaptasi. Ada anak yang bisa cepat merasa nyaman, ada juga yang butuh waktu lebih lama," kata Dian saat diwawancarai di kantor Republika.co.id, Jakarta Selatan, pada pertengahan Juli.

Baca Juga

Menurutnya, proses adaptasi ini tidak bisa diukur dengan patokan waktu tertentu. Tidak ada tolok ukur baku seperti satu pekan atau satu bulan untuk menyatakan anak cocok atau tidak dengan suatu sekolah. Justru, masa adaptasi merupakan fase penting yang perlu dijembatani oleh orang tua, guru, dan pihak sekolah.

"Orang tua perlu menunjukkan rasa percaya terhadap sekolah dan mengurangi kekhawatiran ketika melepas anaknya. Sementara guru perlu memberi penguatan dan penerimaan yang hangat agar anak merasa aman," kata dia.

la menilai, hal terpenting adalah melihat sejauh mana pihak sekolah melakukan upaya untuk memahami penyebab ketidaknyamanan anak. Jika pihak sekolah menunjukkan usaha seperti pendekatan personal dan komunikasi dengan orang tua, maka itu merupakan indikasi positif bahwa sekolah memiliki komitmen terhadap kenyamanan anak.

Namun sebaliknya, jika sekolah bersikap pasif dan cenderung menyalahkan anak tanpa mencari solusi, orang tua perlu mempertimbangkan kembali kecocokan sekolah tersebut dengan kebutuhan anak. "Kadang kita sebagai orang tua harus peka. Sekolah juga bisa jadi soal cocok-cocokan. Jadi perlu dilihat, apakah sekolah benar-benar berusaha menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak," kata Dian.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ameera Network (@ameeranetwork)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement