REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Moon Taeil, mantan anggota grup K-pop NCT, dituntut tujuh tahun penjara dalam kasus pemerkosaan terhadap seorang perempuan warga negara asing yang dalam kondisi tidak sadarkan diri akibat pengaruh alkohol. Persidangan pertama telah digelar di Pengadilan Distrik Pusat Seoul pada 18 Juni 2025, dan vonis akhir dijadwalkan pada 10 Juli 2025.
Taeil (31 tahun) bersama dua orang rekannya yang diidentifikasi sebagai Lee dan Hong, didakwa atas pelanggaran terhadap UU Kejahatan Seksual dengan dakwaan pemerkosaan berat. Ketika dimintai keterangan oleh majelis hakim, ketiga terdakwa mengakui seluruh dakwaan. "Saya mengakui semua tuduhan," ujar Taeil di hadapan pengadilan seperti dilaporkan The Straits Times.
Berdasarkan hasil penyelidikan aparat penegak hukum serta dokumen persidangan yang telah dibuka ke publik, berikut kronologi lengkap kasus yang menjerat Moon Taeil seperti dilansir dari Hindustan Times, Jumat (20/6/2025).
13 Juni 2024: Awal kejadian
Insiden bermula saat Moon Taeil dan kedua temannya bertemu seorang wanita asal China di sebuah bar di kawasan Itaewon, Seoul. Setelah berpesta minuman keras hingga larut malam, korban menjadi sangat mabuk dan tidak sadar. Taeil membantu mengantar korban keluar dari bar dan memasukkannya ke dalam taksi bersama Lee.
Mereka menuju kediaman Lee di distrik Bangbae, sementara Taeil dan Hong mengikuti dengan kendaraan terpisah. Menurut dakwaan jaksa, ketiganya kemudian melakukan kekerasan seksual terhadap korban yang tidak sadarkan diri antara pukul 04.00 hingga 04.30 pagi. Bukti pesan teks menunjukkan bahwa tindakan ini telah direncanakan, termasuk pembicaraan mengenai status korban sebagai warga negara asing dan upaya untuk memanipulasi data GPS demi menghindari jerat hukum.
28 Agustus 2024: Kasus terkuak ke publik
Pada 28 Agustus 2024, agensi SM Entertainment merilis pernyataan mengejutkan, mengonfirmasi bahwa Taeil tengah diselidiki atas dugaan kejahatan seksual. Agensi pun secara resmi menghentikan semua aktivitas Taeil bersama NCT.
"Setelah mengetahui Taeil terlibat dalam kasus kriminal terkait kejahatan seksual, kami memutuskan bahwa ia tidak dapat melanjutkan kegiatan dalam tim," kata SM Entertainment.
Menyusul pernyataan tersebut, para anggota NCT mulai menjauhkan diri secara publik. Taeyong menghapus foto-foto bersama Taeil di Instagram, sementara akun resmi NCT dan beberapa anggota lainnya, termasuk Doyoung, berhenti mengikuti akun Taeil. Tak lama kemudian, Taeil mengubah akun Instagram-nya menjadi privat.
7 Oktober 2024: Dakwaan diperluas
Media Korea, Chosun, melaporkan bahwa Taeil diselidiki atas dakwaan pemerkosaan berat (special quasi-rape), yakni tindak pidana seksual yang melibatkan lebih dari satu pelaku dan korban dalam keadaan tidak sadar atau tidak mampu melawan. Hal ini setara dengan kategori pemerkosaan berat di banyak sistem hukum negara Barat.
7 Oktober 2024: Proses hukum dimulai
Pada bulan Oktober, Taeil resmi didakwa oleh Kejaksaan Distrik Pusat Seoul. Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi berhasil mengidentifikasi para pelaku melalui rekaman CCTV selama dua bulan penyelidikan intensif.
28 Februari 2025: Berkas kasus dilimpahkan
Kejaksaan secara resmi melimpahkan dakwaan kepada pengadilan dengan tuduhan pemerkosaan berat terhadap seorang warga negara asing dalam kondisi tidak sadar karena pengaruh alkohol.
18 Juni 2025: Persidangan pertama digelar
Dalam persidangan pertama, Taeil dan dua terdakwa lainnya mengaku bersalah. Pihak jaksa menuntut hukuman tujuh tahun penjara bagi masing-masing terdakwa. Dalam pledoi pembelaannya, pengacara Taeil menyampaikan bahwa kliennya menyerahkan diri secara sukarela ke pihak kepolisian, mencapai kesepakatan damai dengan korban, dan bahkan menerima surat dari korban yang menyatakan tidak menginginkan hukuman lebih lanjut.