Rabu 04 Jun 2025 09:43 WIB

Pakar: Kampus Terkemuka tak Sekadar Cari Siswa yang Cerdas

Seiring perkembangan zaman, definisi kesuksesan bukan hanya lulus dengan nilai A.

Ilustrasi mahasiswa belajar di kampus.
Foto: dok Republika
Ilustrasi mahasiswa belajar di kampus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar pendidikan Dr Thomas Guskey mengatakan kampus terkemuka dunia tidak hanya mencari siswa yang cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang baik. Guskey menilai kampus terkemuka dunia mencari siswa yang dapat berkomunikasi dengan baik serta tangguh menghadapi perubahan.

Dia menjelaskan selama ini kesuksesan sering dikaitkan dengan nilai akademik yang tinggi. Akan tetapi seiring perkembangan zaman, definisi kesuksesan pun turut berubah, yang mana menuntut siswa tidak hanya sekadar memiliki nilai A.

Baca Juga

Guskey yang telah menulis dan menyunting lebih dari 30 buku pemenang penghargaan serta menerbitkan lebih dari 300 artikel dan makalah profesional tersebut menekankan prestasi akademik tetap penting, tetapi bukan lagi satu-satunya penentu kesuksesan masa depan.

Menurut survei yang dilakukan oleh National Association for College Admission Counseling (NACAC) pada 2023, selain nilai, faktor penting yang juga dipertimbangkan oleh universitas dalam menerima mahasiswa baru mencakup atribut karakter positif (28,3 persen), esai dan contoh tulisan (18,9 persen), serta minat yang ditunjukkan terhadap universitas tersebut (15,7 persen).

Guskey, dikutip Rabu (4/6/2025), yang juga penulis buku Life Skills for All Learners bersama Antarina SF Amir, menambahkan petugas penerimaan mahasiswa baru sangat menghargai keterampilan hidup yang berperan penting dalam kesuksesan siswa di perguruan tinggi dan dunia kerja.

"Seperti kemampuan beradaptasi, berpikir kritis, berkolaborasi lintas budaya, dan berkontribusi bagi komunitas. Inilah hal-hal yang ingin diketahui oleh universitas terkemuka dunia dan kerangka kerja yang dikembangkan oleh Redea Institute, tidak hanya dalam pengembangan keterampilan tetapi juga dalam asesmen dan pencatatannya di rapor serta transkrip nilai. Ini luar biasa," ujar dia.

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Guskey bersama dengan Redea Institute juga berkunjung ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. CEO Redea Institute Antarina SF Amir mengatakan pihaknya terus berkomitmen mendampingi para orang tua sebagai mitra dalam membentuk pembelajar sepanjang hayat dan pemimpin masa depan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement