Selasa 03 Jun 2025 10:28 WIB

Kulit Kepala Ternyata Juga Butuh Tabir Surya

Meski tertutup, rambut kulit kepala rentan terkena dampak buruk sinar UV.

 Selain tabir surya, topi atau payung juga bisa menjadi alternatif perlindungan tambahan bagi kulit kepala.
Foto: EPA/ANDY RAIN
Selain tabir surya, topi atau payung juga bisa menjadi alternatif perlindungan tambahan bagi kulit kepala.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Selama ini, banyak orang menganggap bahwa penggunaan tabir surya (sunscreen) hanya diperlukan untuk wajah dan tubuh. Padahal, ada satu area yang sering terlewatkan tetapi justru sangat rentan terhadap paparan sinar matahari, yaitu kulit kepala.

Menurut Dr Claire Wolinsky, dokter kulit bersertifikat dari Spring Street Dermatology di New York City, kulit kepala termasuk area berisiko tinggi terhadap kerusakan akibat sinar UV, termasuk kanker kulit. "Jika ditemukan kerusakan di kulit kepala, penanganannya bisa lebih rumit dibanding area lain," ujarnya, dikutip dari NBC News, Selasa (3/6/2025).

Baca Juga

Dr Michele Green, dokter kulit lainnya, menambahkan rambut sebenarnya memberikan perlindungan yang sangat minim terhadap sinar UV, terlepas dari warna atau ketebalannya. "Jika kulit kepala tidak tertutup rambut, penggunaan sunscreen atau topi pelindung UV menjadi sangat penting," kata dia.

Rambut bukan penghalang UV yang efektif. Studi menunjukkan rambut hanya memberikan sedikit perlindungan, bahkan pada orang dengan rambut tebal.

Kulit kepala menjadi area yang sering terpapar langsung. Terutama bagi mereka yang berambut tipis, botak, atau memiliki garis belahan rambut (parting) yang terbuka.

Kulit kepala yang terbakar dapat memicu masalah serius, seperti iritasi, folikulitis (radang folikel rambut), hingga risiko kanker kulit.

Para ahli merekomendasikan beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih tabir surya untuk kulit kepala:

Jenis Sunscreen

Mineral (fisik): Mengandung zinc oxide atau titanium dioxide, bekerja dengan memantulkan sinar UV. Cocok untuk kulit sensitif, tetapi mungkin meninggalkan white cast.

Kimia: Mengandung bahan seperti oxybenzone atau avobenzone yang menyerap UV. Lebih ringan tetapi berpotensi iritasi bagi sebagian orang.

Tingkat SPF

Minimal SPF 30 untuk perlindungan optimal, sesuai rekomendasi American Academy of Dermatology.

Bentuk Produk

Losion atau krim: Paling efektif untuk kulit kepala yang tidak tertutup rambut.

Semprot atau tabur: Lebih praktis untuk mereka yang berambut tebal, tetapi perlu dipastikan aplikasinya merata.

Stik: Cocok untuk area garis belahan rambut (parting) yang rentan terbakar.

Kepadatan Rambut

Botak atau rambut tipis: Gunakan sunscreen lotion untuk perlindungan maksimal.

Rambut tebal atau panjang: Fokus pada area yang terbuka (seperti parting) dengan spray atau powder agar tidak membuat rambut berminyak.

Jenis Kulit

Kulit sensitif: Pilih sunscreen mineral bebas pewangi untuk menghindari iritasi.

Kulit berminyak/rentan jerawat: Gunakan formula ringan (non-komedogenik) untuk mencegah folikulitis.

Selain tabir surya, topi ber-UPF (Ultraviolet Protection Factor) atau payung juga bisa menjadi alternatif perlindungan tambahan, terutama bagi yang tidak nyaman mengaplikasikan produk di kulit kepala.

Intinya, kulit kepala adalah area yang sering diabaikan dalam perawatan proteksi UV, padahal risikonya tidak kalah serius. Dengan memilih produk yang tepat dan menerapkannya secara konsisten, kita bisa mengurangi dampak buruk paparan sinar matahari pada area ini.

"Jangan lupa, kulit kepala juga butuh perlindungan. Pilih sunscreen sesuai kebutuhan dan aplikasikan dengan benar," kata Wolinsky.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement