Selasa 03 Jun 2025 09:33 WIB

Kasus Meningkat, Prof Tjandra Ungkap 5 Kewaspadaan Covid-19

Masyarakat diajak sadari Covid-19 memang masih ada di tengah kita.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Indira Rezkisari
Ilustrasi Covid-19.
Foto: Dok. Freepik
Ilustrasi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama mengamati peningkatan kasus Covid-19 di Singapura, Thailand, Hong Kong dan Malaysia pada akhir Mei. Hal ini membuat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan surat edaran Kewaspadaan terhadap Peningkatan Kasus Covid-19.

Tjandra menganalisa peningkatan kasus bukan hanya terjadi di negara Asia Tenggara. Hal serupa terjadi di Australia dengan adanya varian NB.1.8.1. Dengan perkembangan ini maka ada lima hal yang perlu dilakukan. Pertama, Tjandra menyebut pemerintah harus meningkatkan surveilans epidemiologik untuk mengetahui jumlah kasus dan kematian serta pasien di pelayanan kesehatan, serta surveilan genomik untuk mengetahui varian atau sub varian apa yang masih dan sedang beredar, dan menginformasikannya ke masyarakat luas.

Baca Juga

"Kedua, tentang vaksinasi maka memang anjuran umum bagi kelompok risiko tinggi adalah untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 setahun sesudah vaksinasi terdahulu. Akan baik kalau ada data tentang varian/sub varian apa yang beredar di Indonesia yang secara jelas dihubungkan dengan ketersediaan vaksin di negara kita," ujar Tjandra kepada Republika, Selasa (3/6/2025).

Ketiga, Tjandra mengatakan pemerintah perlu memantau intensif pola perubahan epidemiologik negara tetangga dan negara-negara lain di dunia. Khusus untuk ASEAN maka akan baik menurutnya kalau peran ACPHEED (“ASEAN Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases”) dapat ditingkatkan.

"Keempat, kita perlu menyadari bahwa Covid-19 memang masih ada di tengah kita. Kasusnya masih ada di berbagai negara, termasuk negara kita juga," ujar Tjandra.

Jadi karena ada kasus maka menurut Tjandra ada kemungkinan variasi peningkatan kasus dari waktu ke waktu. Kelima, Tjandra mendorong masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS). Hal ini akan meningkatkan daya tahan tubuh menghadapi kemungkinan Covid-19 ataupun penyakit dan masalah kesehatan lainnya.

"Ini adalah modalitas utama kita, yang selalu harus kita lakukan, ada atau tidaknya peningkatan kasus Covid-19," ujar Direktur Pascasarjana Universitas YARSI itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement