Rabu 28 May 2025 16:53 WIB

Jangan Biarkan Charger Tercolok Terus, Ini Bahayanya

Ada risiko yang perlu dipertimbangkan saat membiarkan charger terus tercolok.

Rep: Mgrol156/ Red: Qommarria Rostanti
HP sedang dicharger (ilustrasi). Ada risiko yang perlu dipertimbangkan saat membiarkan charger terus tercolok.
Foto: www.freepik.com
HP sedang dicharger (ilustrasi). Ada risiko yang perlu dipertimbangkan saat membiarkan charger terus tercolok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di era digital ini, kita dikelilingi oleh segudang perangkat elektronik seperti ponsel, laptop, jam tangan pintar, headphone, sepeda listrik, dan masih banyak lagi. Semuanya membutuhkan pengisian daya. Tak heran jika di rumah, banyak charger yang terus tercolok di stopkontak, entah itu di samping tempat tidur untuk ponsel atau di dekat meja kerja untuk laptop.

Kebiasaan ini sangat umum, tapi pernahkah Anda bertanya, apakah aman membiarkan charger terus tercolok tanpa henti? Adakah biaya tersembunyi yang mungkin timbul dari kebiasaan ini? Tentu saja, tidak semua pengisi daya dirancang sama. Tergantung pada fungsi dan kebutuhan daya perangkat yang akan diisi, komponen internalnya bisa sangat sederhana atau justru cukup kompleks. Pada dasarnya, pengisi daya biasa bertugas mengambil arus AC (arus bolak-balik) dari stopkontak dan mengubahnya menjadi arus DC (arus searah) dengan tegangan rendah yang sesuai untuk mengisi baterai perangkat Anda.

Baca Juga

Untuk memahami perbedaan antara arus searah dan arus bolak-balik, bayangkan aliran elektron dalam sebuah kawat. Pada rangkaian arus searah, elektron bergerak dalam satu arah dan terus mengalir dalam sirkuit. Sedangkan pada rangkaian arus bolak-balik, elektron bergerak maju mundur tanpa bersirkulasi penuh.

Alasan kita menggunakan kedua jenis arus listrik ini berakar dari masa lalu, saat Thomas Edison dan Nikola Tesla bersaing menentukan standar arus listrik. Hingga kini, kita masih menggunakan keduanya. Listrik umumnya dihasilkan dalam bentuk arus bolak-balik, sementara perangkat dan baterai modern memerlukan arus searah. Oleh karena itu, hampir semua perangkat listrik dilengkapi dengan konverter arus bolak-balik.

Untuk mengubah AC menjadi DC, pengisi daya biasa menggunakan beberapa komponen listrik, seperti transformator, rangkaian konversi utama, elemen penyaring untuk meningkatkan kualitas tegangan DC yang dihasilkan, serta rangkaian kontrol untuk pengaturan dan perlindungan. Komponen-komponen inilah yang bekerja di balik layar untuk memastikan perangkat Anda terisi dengan aman.

Mungkin terdengar seperti fiksi, tetapi konsep "tenaga vampir" ini benar-benar ada. Ketika pengisi daya dibiarkan terus terpasang, perangkat tersebut akan terus-menerus menyedot sedikit listrik, bahkan saat tidak sedang mengisi daya. Sebagian dari daya ini dipakai untuk menjalankan sirkuit kontrol dan perlindungan internal charger, sementara sisanya menghilang dalam bentuk panas.

Jika kita melihat satu pengisi daya kecil, konsumsi daya vampir – yang juga dikenal sebagai daya siaga – mungkin terkesan sepele. Namun, jika kita menjumlahkan semua pengisi daya di rumah untuk berbagai perangkat, energi yang terbuang dari waktu ke waktu bisa menjadi cukup besar. Ini tidak hanya berlaku untuk charger; perangkat elektronik lain seperti televisi juga menggunakan daya siaga dalam jumlah kecil.

Dilansir laman Study Finds, tergantung pada berapa banyak perangkat yang dibiarkan tetap terpasang, dalam satu tahun total konsumsi daya bisa mencapai beberapa kilowatt jam. Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa pengisi daya modern didesain untuk mengurangi konsumsi daya siaga ini.

Pengisi daya terbaru dilengkapi dengan komponen manajemen daya yang cerdas, sehingga dapat tetap dalam mode tidur sampai perangkat eksternal mulai menarik daya. Ini berarti, charger modern umumnya lebih efisien dalam penggunaan daya siaga dibandingkan model lama.

Selain konsumsi daya siaga, ada risiko lain yang perlu dipertimbangkan saat membiarkan charger tercolok terus-menerus. Pengisi daya akan mengalami keausan seiring waktu saat listrik mengalir melaluinya, terutama ketika tegangan listrik naik melebihi batas normal. Jaringan listrik merupakan lingkungan yang dinamis dan sering mengalami lonjakan tegangan dari waktu ke waktu.

Jika pengisi daya terus-menerus terkena lonjakan tersebut, masa pakainya akan berkurang. Meskipun penuaan dini ini biasanya tidak menjadi masalah bagi perangkat modern yang memiliki desain dan kontrol lebih baik, hal ini menjadi perhatian khusus untuk pengisi daya murah yang tidak bersertifikat. Pengisi daya jenis ini sering kali tidak dilengkapi dengan perlindungan yang memadai dan berpotensi menimbulkan risiko kebakaran. Inilah mengapa penting untuk selalu menggunakan charger asli atau yang sudah teruji dan bersertifikasi, demi keamanan Anda dan perangkat Anda.

Bagaimana sebaiknya memperlakukan pengisi daya?

Meskipun pengisi daya modern umumnya sangat aman dan dirancang untuk menggunakan daya siaga yang sangat kecil, sebaiknya tetap mencabutnya jika memungkinkan. Kebiasaan ini tidak hanya membantu menghemat sedikit energi listrik, tetapi juga dapat memperpanjang masa pakai charger Anda.

Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa charger Anda mungkin sudah saatnya diganti. Jika pengisi daya terasa lebih panas dari biasanya, mengeluarkan suara aneh seperti dengungan atau gemerisik, atau menunjukkan tanda-tanda kerusakan fisik seperti kabel terkelupas atau longgar, itu menandakan sudah saatnya untuk menggantinya. Pengisi daya yang dalam kondisi seperti ini sebaiknya tidak dibiarkan tetap terpasang, karena berpotensi menimbulkan risiko keamanan.

Jadi, meskipun charger modern relatif aman untuk dibiarkan tercolok, tindakan pencegahan kecil seperti mencabutnya saat tidak digunakan dan memeriksa kondisi fisiknya secara berkala dapat memberikan ketenangan pikiran lebih dan menjaga keamanan di rumah Anda. Apakah Anda termasuk orang yang sering mencabut charger setelah menggunakannya, atau justru sering membiarkannya tercolok?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement