REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Perdana menteri Spanyol, Pedro Sanchez, menyerukan agar Israel dilarang mengikuti Eurovision Song Contest sebagai respons atas aksi militernya di Gaza. Menurut dia, Israel semestinya mendapat sanksi seperti halnya Rusia, yang dikeluarkan dari kompetisi lagu internasional itu setelah menginvasi Ukraina pada 2022.
Sanchez menilai, membiarkan Israel tetap berpartisipasi sementara Rusia dilarang menunjukkan adanya standar ganda dalam perlakuan terhadap negara-negara yang terlibat konflik. Menurutnya, sektor budaya dan hiburan termasuk Eurovision harus menjunjung tinggi prinsip keadilan dan konsistensi terhadap pelanggaran hukum internasional.
“Tidak ada yang memprotes ketika Rusia dilarang dari ajang internasional saat invasi ke Ukraina dimulai tiga tahun lalu. Karena itu, Israel juga tidak seharusnya diizinkan ikut, karena kita tidak membiarkan standar ganda dalam budaya,” kata Sanchez seperti dilansir laman BBC, pada Rabu (21/5/2025).
Ia juga menyampaikan solidaritas terhadap rakyat Palestina yang menurutnya mengalami ketidakadilan perang dan pemboman. “Komitmen Spanyol terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia harus konsisten dan teguh. Komitmen Eropa juga harus demikian,” kata dia.
Pemerintah Spanyol sendiri resmi mengakui negara Palestina sejak tahun lalu dan menjadi salah satu pengkritik paling vokal terhadap tindakan Israel. Dalam pidatonya di Kongres pekan lalu, Sanchez menyebut Israel sebagai pelaku genosida terhadap Gaza, Palestina.
Israel meraih posisi kedua dalam final Eurovision yang digelar pada Sabtu malam di Basel, Swiss, dan memenangkan suara publik termasuk dari pemirsa Spanyol yang memberikan poin maksimal 12 untuk lagu “New Day Will Rise” yang dibawakan oleh Yuval Raphael. Penyiar publik Spanyol, RTVE, yang bertanggung jawab atas partisipasi negara itu di Eurovision telah meminta audit atas hasil suara pemirsa tersebut. Sebelumnya, RTVE sempat menayangkan pesan dukungan bagi rakyat Palestina menjelang final, meski telah diperingatkan oleh European Broadcasting Union untuk tidak mengangkat isu Gaza.