Rabu 23 Apr 2025 10:19 WIB

Dokter Tegaskan Pembalut tak Perlu Dicuci Sebelum Dibuang, Ini Alasannya

Darah menstruasi merupakan salah satu medium yang disukai bakteri untuk berkembang.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Pembalut (ilustrasi). Dokter menyebut mencuci pembalut bekas yang sudah digunakan tidaklah diperlukan.
Foto: www.freepik.com
Pembalut (ilustrasi). Dokter menyebut mencuci pembalut bekas yang sudah digunakan tidaklah diperlukan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mencuci pembalut bekas yang sudah digunakan dinilai bukan suatu keharusan, bahkan berpotensi menimbulkan risiko kesehatan. Pembalut sekali pakai dirancang untuk menyerap dan menampung darah menstruasi. Setelah digunakan, material di dalamnya dapat menjadi media pertumbuhan bakteri. 

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dr Beeleonie mengatakan mencuci pembalut bekas yang sudah digunakan tidak diperlukan. Menurutnya, kebiasaan mencuci pembalut bekas pakai itu tidak memberikan manfaat apapun, baik dari sisi kesehatan maupun lingkungan.

Baca Juga

Nggak perlu, karena mencuci pembalut bekas pakai itu mendapat memberi manfaat kesehatan juga tidak bermanfaat bagi lingkungan,” kata dr Beeleonie dalam konferensi pers peluncuran tagline baru Charm di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (22/4/2025).

Ia menyebut kebiasaan mencuci pembalut justru berisiko menimbulkan masalah kesehatan, terutama jika dilakukan tanpa fasilitas sanitasi yang memadai. “Kalau misal tidak ada tempat untuk mencuci tangan dengan baik apalagi, justru itu malah menjadi potensi sumber penyakit,” kata dia.

Dokter Beeleonie menjelaskan cara paling higienis adalah langsung membuat pembalut bekas pakai tanpa menyentuh bagian yang terkena darah. Hal tersebut dinilai lebih aman ketimbang mencuci pembalut, yang justru meningkatkan risiko kontak dengan sumber penyakit.

“Pembalut bekas pakai itu memang ya harus dibuang. Dan yang lebih hygiene itu pas membuangnya, kita tidak boleh memegang bagian atas pembalut, yang ada darahnya. Cukup gulung aja terus buang,” kata dia.

Ia juga menegaskan darah menstruasi merupakan salah satu medium yang disukai bakteri untuk berkembang, sehingga meminimalkan kontak dengannya sangat dianjurkan. “Dan karena pembalut bekas pakai, yang banyak darah itu, justru sumber makanan untuk bakteri. Jadi jauh lebih baik minimalkan kontak dengannya,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement