Rabu 19 Mar 2025 08:59 WIB

Walk of Fame Gal Gadot, Gemerlap Hollywood yang Dibalut Kontroversi

Pendukung Palestina melakukan aksi protes di lokasi Walk of Fame Gal Gadot.

Aktris lGal Gadot. Gal Gadot mendapatkan penghormatan di Hollywood Walk of Fame. Hal ini mendatangkan kritik dari kelompok pro Palestina.
Foto: EPA
Aktris lGal Gadot. Gal Gadot mendapatkan penghormatan di Hollywood Walk of Fame. Hal ini mendatangkan kritik dari kelompok pro Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Acara penganugerahan bintang di Hollywood Walk of Fame untuk aktris, Gal Gadot, pada Selasa (18/3/2025) waktu setempat diwarnai aksi unjuk rasa yang berujung bentrok antara polisi dan para demonstran. Aksi ini dipicu oleh pandangan politik Gadot yang secara terbuka mendukung militer Israel.

Puluhan pengunjuk rasa berkumpul di sekitar lokasi acara, membawa bendera Palestina dan spanduk-spanduk berisi kecaman terhadap Gadot dan kebijakan Israel. Beberapa spanduk bertuliskan "Pahlawan Berjuang Seperti Orang Palestina", "Viva Viva Palestina", dan "No Other Land Memenangkan Oscar" yang merujuk pada film dokumenter tentang konflik Israel-Palestina di Tepi Barat yang baru-baru ini meraih penghargaan Oscar.

Baca Juga

Dilansir laman The Guardian pada Rabu (19/3/2025), aksi unjuk rasa ini sempat menunda jalannya upacara. Video yang beredar di media sosial menunjukkan para pengunjuk rasa meneriakkan "Shame on Gal Gadot" dan beberapa di antaranya terlibat bentrok dengan polisi. Bahkan, beberapa pengunjuk rasa terlihat diborgol oleh petugas keamanan.

Dukungan Gadot terhadap militer Israel, yang ia ungkapkan secara terbuka setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, membuatnya menjadi sasaran kritik dari kelompok pro Palestina.

Dalam wawancara dengan Variety sebelum acara, Gadot menjelaskan bahwa ia merasa terpanggil untuk berbicara setelah serangan tersebut.

"Ketika orang-orang diculik dari rumah mereka, dari tempat tidur mereka, pria, wanita, anak-anak, orang tua, mengalami kengerian atas apa yang terjadi hari itu, saya tidak bisa diam. Saya terkejut dengan besarnya kebencian, dengan banyaknya orang yang mengira mereka tahu padahal sebenarnya mereka tidak tahu, dan juga dengan bagaimana media sering kali tidak adil. Jadi saya harus angkat bicara," ujarnya.

Gadot menekankan bahwa ia menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan merasa perlu membela para sandera. Terkait kritik yang ia terima, Gadot menyatakan, "Saya tahu apa yang saya advokasi, dan saya tahu apa yang saya harapkan untuk dunia," kata dia lagi.

Meskipun demikian, Gadot memilih untuk tidak menyinggung isu politik dalam pidato penerimaannya di Walk of Fame. Ia hanya menyampaikan ucapan terima kasih kepada sutradara Wonder Woman, Patty Jenkins, dan aktor Vin Diesel, serta menyebut dirinya sebagai "hanya seorang gadis dari sebuah kota di Israel".

Aksi unjuk rasa ini juga menyoroti kontroversi seputar film Snow White, yang dibintangi oleh Gadot dan Rachel Zegler. Spekulasi tentang keretakan hubungan antara kedua aktris tersebut, yang memiliki pandangan politik yang berbeda, muncul setelah Disney mengurangi jadwal pemutaran perdana film itu.

Zegler, yang secara terbuka mendukung Palestina, juga menuai kecaman karena mengkritik versi asli film Snow White tahun 1937 dan menyampaikan komentar kontroversial di media sosial. Ia kemudian meminta maaf atas tindakannya.

Gadot bukan satu-satunya bintang Disney yang menghadapi kritik terkait pandangan mereka tentang konflik Israel-Palestina. Sebelumnya, pemutaran perdana film Captain America: Brave New World juga diwarnai aksi unjuk rasa pro Palestina yang menyerukan pemboikotan film tersebut karena menampilkan karakter pahlawan super Israel, Sabra, yang diperankan oleh aktris Israel, Shira Haas. Para pengunjuk rasa membawa spanduk-spanduk bertuliskan slogan-slogan seperti "Disney mendukung genosida" dan menuduh Marvel mempromosikan penindasan Israel terhadap Palestina dengan menghidupkan kembali karakter Sabra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement