Rabu 12 Mar 2025 16:28 WIB

Mau Kirim Hampers Ramadhan dan Lebaran? Yuk Pahami Titik Kritis Kehalalannya

Ada beberapa titik kritis halal hampers Ramadhan yang perlu diketahui umat Islam.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Hampers Ramadhan dan Lebaran 2025 (ilustrasi). Ada beberapa titik kritis hampers yang perlu diwaspadai umat Islam.
Foto: ANTARA/Ardiansyah
Hampers Ramadhan dan Lebaran 2025 (ilustrasi). Ada beberapa titik kritis hampers yang perlu diwaspadai umat Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tradisi berbagi hampers menjadi hal lumrah dilakukan untuk berbagi kebahagiaan kepada keluarga, teman, atau kolega saat Ramadhan dan Lebaran. Bagi umat Islam, penting untuk selalu memperhatikan kehalalan makanan atau minuman dalam hampers tersebut.

Lantas seperti apa titik kritis kehalalan hampers? Pegiat halal sekaligus pendiri Halal Corner, Aisha Maharani, menjelaskan, titik kritis yang perlu diwaspadai adalah bahan tambahan dalam makanan seperti kue kering, yang bisa saja menggunakan gelatin atau pewarna dari hewan non halal. Selain itu, beberapa minuman terutama yang diimpor juga bisa saja mengandung alkohol, rhum, dan lainnya.

Baca Juga

Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya memeriksa label halal saat membeli atau menerima hampers dari keluarga atau kolega. “Kalau titik kritis lebih ke produk hampers yang sudah jelas halal atau belum. Juga apakah di bundling dengan produk non halal apa tidak,” kata Aisha saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (12/3/2025).

Saat menerima hampers yang diragukan kehalalannya, Aisha menyarankan untuk melakukan tabayun dengan bertanya langsung kepada pemberi atau bakery yang memproduksi hampers. Namun jika setelah tabayun, belum ada kejelasan kehalalannya maka hampers tersebut sebaiknya tidak dikonsumsi.

“Ada anjurannya kan untuk meninggalkan yang meragukan. Misal kita ragu apakah itu baik atau jelek, halal atau haram, maka tinggalkan saja. Pilihlah hampers yang jelas kehalalannya,” kata Aisha.

Aisha kemudian mengungkap beberapa cara yang bisa dilakukan jika umat Islam menerima hampers berisi makanan dan minuman tidak halal. Cara pertama, kata Aisha, kue tersebut bisa dijadikan pupuk untuk tanaman.

“Lalu cara kedua, kalau untuk sirup dari hampers yang tidak halal itu bisa dituang ke tempat lain dan botolnya dihancurkan,” kata Aisha.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement