Kamis 06 Mar 2025 07:09 WIB

Komunikasi Minim, Waspada ‘Bahasa’ Anak Hilang

Terdapat berbagai faktor yang memicu gangguan bahasa ekspresif pada anak.

Anak terpapar gadget (ilustrasi). Terdapat berbagai faktor yang dapat memicu GBE pada anak, mulai dari faktor genetik hingga kebiasaan modern seperti penggunaan gawai berlebihan.
Foto: Republika.co.id
Anak terpapar gadget (ilustrasi). Terdapat berbagai faktor yang dapat memicu GBE pada anak, mulai dari faktor genetik hingga kebiasaan modern seperti penggunaan gawai berlebihan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Gangguan bahasa ekspresif (GBE) pada anak menjadi perhatian penting dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan inklusi. GBE pada anak adalah kondisi di mana seorang anak mengalami kesulitan dalam menyampaikan pikiran, ide, atau perasaan mereka melalui bahasa.

Menurut pendidik di Pendidikan Inklusi Cikal Amri Setu, Nurul Inayah S.Pd, terdapat berbagai faktor yang dapat memicu GBE pada anak, mulai dari faktor genetik hingga kebiasaan modern seperti penggunaan gawai berlebihan. Faktor genetik memegang peranan penting dalam perkembangan GBE. Anak-anak yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan bahasa memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi serupa.

Baca Juga

"Gangguan bahasa ekspresif dapat disebabkan oleh faktor genetik. Contohnya, jika keluarga memiliki riwayat gangguan bahasa, akan dapat meningkatkan risiko pada anak," ujar Nurul dalam keterangan tertulis, dikutip pada Kamis (6/3/2025).

Ha ini menunjukkan bahwa predisposisi genetik dapat memengaruhi perkembangan kemampuan bahasa anak sejak dini. Selain faktor genetik, kurangnya komunikasi dua arah antara anak dan orang tua atau orang-orang di sekitarnya juga menjadi pemicu GBE. Interaksi sehari-hari merupakan fondasi penting dalam pembentukan kemampuan berbicara dan memahami bahasa.

Minimnya interaksi verbal dapat menghambat perkembangan bahasa anak. "Kurangnya komunikasi dua arah antara orang di sekitar terutama orang tua dengan anak juga akan berpengaruh terhadap kemampuan bahasa anak," ujarnya.

Komunikasi yang efektif melibatkan mendengarkan dan merespons, yang membantu anak belajar struktur bahasa, kosakata, dan penggunaan kalimat yang tepat. Paparan terhadap lebih dari satu bahasa juga dapat menjadi faktor yang berkontribusi pada GBE.

Meskipun bilingualisme dapat memberikan manfaat kognitif, tuntutan untuk menguasai beberapa bahasa sekaligus dapat menjadi tantangan bagi sebagian anak, terutama pada usia dini. Dia mengatakan lebih dari satu bahasa di rumah juga dapat menjadi salah satu faktor yang menimbulkan gangguan kemampuan bahasa pada anak. "Jika anak kesulitan membedakan dan menguasai berbagai bahasa yang digunakan di rumah, hal ini dapat menyebabkan keterlambatan atau gangguan dalam perkembangan kemampuan berbahasa," kata Nurul.

Penting bagi orang tua untuk memberikan dukungan yang memadai dan memastikan bahwa anak memiliki pemahaman yang kuat tentang setiap bahasa yang dipelajari.

Penggunaan gawai yang berlebihan atau screen time juga menjadi perhatian utama dalam konteks GBE. Anak-anak yang terlalu sering terpapar layar gawai cenderung memiliki interaksi sosial yang terbatas, yang berdampak negatif pada perkembangan bahasa mereka.

"Anak yang terlalu sering melakukan screen time menyebabkan anak jarang berkomunikasi dua arah dengan orang-orang disekitarnya. Padahal, interaksi seperti ini sangat penting untuk perkembangan bicara anak, memperkaya kosakata, dan melatih kemampuan mereka dalam berkomunikasi secara efektif," kata Nurul.

Interaksi langsung dengan orang lain memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar bahasa secara alami melalui percakapan, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh.

Dalam menghadapi GBE, penting bagi orang tua, pendidik, dan profesional kesehatan untuk bekerja sama dalam memberikan dukungan yang komprehensif. Intervensi dini, seperti terapi wicara dan bahasa, dinilai dapat membantu anak-anak mengatasi kesulitan mereka dan mengembangkan kemampuan komunikasi yang efektif.

Selain itu, menciptakan lingkungan yang kaya akan bahasa, baik di rumah maupun di sekolah, dapat memberikan stimulasi yang diperlukan untuk perkembangan bahasa anak. Dengan pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor penyebab GBE dan upaya kolaboratif, anak-anak dapat diberikan kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi komunikasi mereka secara optimal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement