REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film animasi Jumbo akhirnya akan mewarnai bioskop Tanah Air pada momen libur lebaran 2025. Diproduksi Visinema Studios, film animasi Jumbo melalui proses produksi yang sangat panjang yaitu selama lima tahun.
Penulis sekaligus sutradara, Ryan Adriandhy, mengatakan proses produksi film animasi memang lebih kompleks dibandingkan film live action. Pasalnya, dalam film animasi sutradara tidak hanya merekam adegan, namun menciptakan karakter dan semua elemen yang dibutuhkan dalam sebuah adegan.
"Pada dasarnya, kalau animasi itu berasal dari sesuatu yang tidak ada. Beda sama film live action yang orangnya sudah ada, dunianya sudah ada, jadi sutradara tinggal merekam adegan itu," kata Ryan dalam konferensi pers perilisan trailer Jumbo di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (12/2/2025).
Lebih lanjut dia mengungkap bahwa untuk membuat satu detik adegan di film animasi, dia dan tim perlu membuat 24 sketsa gambar. Kemudian sketsa tersebut harus dibuat bergerak, lalu masuk pada proses mewarnai, hingga mengisi suara.
"Jadi itu yang membuat lama. Bayangin aja buat satu detik itu butuh 24 frame gambar, terus harus kita gerakin, isi dengan warna, isi dengan suara, gitu, jadi prosesnya tuh berlapis," ujar Ryan.
Ryan yang juga Head of Animation Development Visinema Studios mengatakan ia bersama seluruh tim yang ada di proyek ini mengerjakan Jumbo dengan penuh dedikasi dan rasa cinta. Untuk menciptakan dunia yang ada di film ini, Ryan juga melakukan riset untuk menunjukkan visual yang dekat dan familier dengan penonton Indonesia.
"Di Visinema Studios, kami memakai cara bercerita yang dekat dan mudah dipahami oleh semua orang. Karena itu, saya percaya film Jumbo meski mediumnya adalah animasi, tetap ada rasa kedekatan dengan para penonton sehingga mereka dapat mengenal para karakter dan ruang ceritanya dengan baik," kata Ryan.
Pada Rabu (12/2/2025), Visinema Studios merilis official trailer dan official poster film Jumbo. Video trailer menampilkan petualangan Don (diisi suara oleh Prince Poetiray dan Den Bagus Sasono), anak yang selalu ceria dan bangga pada buku dongeng peninggalan Ayah (diisi suara oleh Ariel Noah) dan Ibunya (diisi suara oleh Bunga Citra Lestari).
Sepeninggal kedua orang tuanya, Don dibesarkan dengan penuh kasih sayang oleh Oma (diisi suara oleh Ratna Riantiarno). Bersama sahabatnya, Nurman (diisi suara oleh Yusuf Ozkan) dan Mae (diisi suara oleh Graciella Abigail), Don berencana mengikuti pentas seni. Namun, buku dongeng kebanggaan Don dicuri oleh Atta (diisi suara oleh M Adhiyat), yang iri dengannya.
Petualangan Don semakin mendebarkan ketika ia bertemu dengan Meri (diisi suara oleh Quinn Salman) yang datang dari dunia lain untuk meminta bantuan Don dan para sahabatnya mencari kedua orang tua Meri (diisi suara oleh Ariyo Wahab dan Cinta Laura Kiehl). Mereka berempat kemudian terlibat dalam petualangan besar yang akan menguji arti persahabatan mereka.
Sementara itu, official poster dari film yang disutradarai oleh Ryan Adriandhy, menampilkan karakter-karakter utama film dengan latar Kampung Seruni yang ceria. Don dan para sahabatnya menaiki sepeda yang telah dimodifikasi, siap untuk mengajak berpetualang. Di belakang mereka, Atta dan kakaknya, Acil (diisi suara oleh Angga Yunanda), serta anak-anak dan warga kampung Seruni lainnya.