REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Keluarga mendiang Liam Payne bersiap mengajukan tuntutan pidana terhadap semua pihak yang dianggap berkontribusi terhadap kematian sang bintang. Hal ini diungkap oleh pengacara Richard Bray, yang bertindak atas nama keluarga mendiang.
Menurut laporan Page Six, pengacara Bray telah menyerahkan kuasa hukumnya kepada sebuah firma hukum lokal di Buenos Aires. Ini berarti keluarga Payne akan menjadi penggugat resmi dalam kasus pidana apapun yang sedang berjalan.
Proses investigasi atas kematian bintang One Directions di hotel CasaSur Palermo di Buenos Aires masih berlangsung hingga saat ini. Pengajuan hukum keluarga Payne bertepatan dengan munculnya foto-foto mengejutkan yang memperlihatkan saat-saat terakhir hidup mendiang Payne.
“Orang tua Liam, Geof dan Karen Payne, serta saudara-saudaranya 100 persen yakin untuk mengambil langkah hukum dan mencari keadilan untuk Liam,” demikian kata seorang sumber seperti dilansir Page Six, Rabu (11/12/2024).
Foto-foto tersebut menunjukkan staf hotel yang tampaknya menangani Payne dengan kasar dan mengurungnya di kamar hotel. Meski stempel waktu pada foto-foto itu belum dikonfirmasi, namun tampaknya insiden ini terjadi tak lama sebelum kematian Payne.
Nicolas Durrieu, seorang pengacara kriminal yang berbasis di Buenos Aires, mengatakan kepada Page Six bahwa jika memang ini yang terjadi, staf hotel dapat menghadapi tuduhan penelantaran. “Dalam kasus ini, dakwaan bisa diperberat orang tersebut meninggal dunia, dengan hukuman maksimal 15 tahun,” kata dia.
Dakwaan pembunuhan dapat dijatuhi hukuman maksimal lima tahun penjara di Argentina, sementara siapa pun yang terbukti memfasilitasi atau mendistribusikan narkoba dapat menghadapi hukuman 12 tahun penjara. “Sistem hukum di sini juga memungkinkan keluarga untuk mengajukan tuntutan pidana pribadi dan investigasi sendiri. Korban memiliki kekuatan yang sangat besar dan independent dari jaksa. Biasanya keluarga bergabung dengan jaksa, tapi tidak selalu,” kata Durrieu.
TMZ melaporkan, rekaman keamanan dan laporan polisi menunjukkan bahwa Payne berusaha melarikan diri dari kamar hotelnya ketika dia jatuh. Staf hotel mengetahui bahwa Payne mengancam akan menggunakan balkon sebagai sarana untuk melarikan diri, namun tetap membiarkannya, menurut media tersebut.
Foto-foto yang mengejutkan menunjukkan Payne bertingkah tidak terkendali di lobi hotel dan berada di bawah pengaruh narkoba. Ia kemudian tampak terbaring lemah saat tiga pria menggotongnya ke kamar hotel, beberapa menit sebelum ia jatuh hingga menemui ajalnya.
Namun, Payne tampaknya masih sadar dan memegang kepalanya dengan tegak. Foto-foto yang diyakini diambil dari rekaman CCTV, menunjukkan bahwa saat para pegawai hotel membawa Liam ke koridor kamarnya, ia berjuang melawan dan berusaha untuk kembali ke lift.
“Tampak jelas bagi saya bahwa Liam berusaha untuk kembali ke lantai bawah, dia tidak ingin masuk ke kamarnya,” kata seorang sumber kepada Page Six.
Terbaru, hakim di Argentina telah mendakwa dua pekerja hotel terkait kematian Liam Payne. Informasi ini diungkap oleh outlet media Rolling Stone pada Selasa, mengutip dokumen terbaru. Menurut dokumen tersebut, yang muncul sekitar dua bulan setelah bintang One Direction tersebut mengalami kecelakaan fatal dari balkon lantai tiga hotelnya di Buenos Aires, kedua pekerja yang dimaksud adalah karyawan CasaSur Palermo. Yang pertama dilaporkan sebagai manajer hotel, sementara orang kedua adalah kepala resepsionis yang menelepon 911 menjelang kematian Payne pada 16 Oktober.