REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film animasi Si Juki the Movie: Harta Pulau Monyet yang disutradarai Faza Meonk dan Daryl Wilson meraih Piala Citra untuk Film Animasi Panjang Terbaik. Film ini berhasil mengalahkan dua nomine lainnya yakni Kiko in The Deep Sea dan Perkasa.
Dalam pidato kemenangannya, Faza mengakui kompetisi di kategori animasi belum sekompetitif kategori lainnya. Menurut dia, hal ini menjadi gambaran bahwa menciptakan film animasi panjang memang sangat sulit.
“Saya tahu betul nominasi ini rasanya kurang kompetitif ya, karena apa? Film nominasi itu memang tidak mudah, tidak cepat, dan mungkin tidak murah,” kata Faza saat menerima penghargaan Piala Citra keduanya, Rabu (20/11/2024).
Untuk itu, Faza mempersembahkan kemenangan ini untuk semua pelaku di industri animasi Indonesia. Tidak hanya para animator, namun juga untuk produser dan investor yang berani mendukung film animasi di Indonesia.
“Saya rasa piala ini, saya persembahkan untuk semua teman-teman yang berjuang di animasi, tidak hanya pelaku animator, juga penonton, organisasi yang mendukung, produser dan investor yang berani dan sabar untuk memproduksi film animasi Indonesia,” kata Faza.
Faza meyakini, penghargaan ini merupakan langkah awal untuk memajukan film animasi Indonesia, tidak hanya di dalam negeri namun juga di kancah internasional. “Dan semoga ke depannya film animasi Indonesia bisa menjadi salah satu poros diplomasi budaya Indonesia,” kata Faza.
Sementara itu, di kategori Film Animasi Pendek Terbaik diberikan kepada Cangkir Profesor yang disutradarai Yudhatama. Dalam pidatonya, Yudhatama mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih atas penghargaan ini.
“Terima kasih untuk Piala Citra ini, terima kasih Mas Kurnia Hatta untuk ceritanya. Terima kasih teman-teman seperjuangan, kita berhasil,” kata dia.
Malam Anugerah FFI dihelat di ICE BSD pada Rabu (20/11/2024) malam. Festival Film Indonesia (FFI) 2024 mengambil tema “Merandai Cakrawala Sinema Indonesia”. Melalui tema tersebut, FFI 2024 diharapkan dapat menjadi ruang kolaborasi untuk membangun ekosistem perfilman Indonesia yang lebih kreatif, inovatif, inklusif, dan produktif.