Ahad 03 Nov 2024 10:30 WIB

Seberapa Berhasil Program Kehamilan Melalui Bayi Tabung?

Keberhasilan bayi tabung dipengaruhi pola hidup sehat yang dijalani calon orangtua.

Bayi tabung (ilustrasi). Keberhasilan bayi tabung dipengaruhi pola hidup sehat yang dijalani calon orangtua.
Foto: www.freepik.com.
Bayi tabung (ilustrasi). Keberhasilan bayi tabung dipengaruhi pola hidup sehat yang dijalani calon orangtua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prosedur bayi tabung adalah satu dari sekian opsi program kehamilan untuk mendapatkan momongan. Langkah ini ditempuh jika cara yang lain tidak bisa dilakukan.

Prosedur bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) dilakukan dengan cara menggabungkan sel telur dan sperma di laboratorium. Ketika sel telur berhasil dibuahi, maka selanjutnya hasil pembuahan (embrio) akan dipindahkan ke dalam rahim. Tujuannya agar bisa berkembang dan terjadi kehamilan.

Baca Juga

Bayi tabung meningkatkan peluang hamil bagi pasangan dengan kondisi kesehatan tertentu. "Misalnya yang mengalami kerusakan, penyumbatan, atau riwayat pengangkatan tuba falopi, gangguan ovulasi atau fungsi sperma, endometriosis, serta disfungsi seksual," kata dokter kandungan dr Agus Supriadi, SpOG dalam seminar Seminar Awam #JemputYangDinanti yang digelar Klinik Aruna IVF, belum lama ini.

Kemudian, bayi tabung juga bisa menjadi solusi bagi wanita yang berusia 40 tahun ke atas yang masih ingin memiliki keturunan. Terlebih jika sebelumnya sudah menjalani prosedur egg freezing.

Bayi tabung juga disebut sebagai metode yang paling efektif dengan peluang paling tinggi untuk memperoleh kehamilan. Berdasarkan data dari PERFITRI (Perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia), di tahun 2017, kesuksesan program bayi tabung di Indonesia mencapai 29 per per tahun.

Keberhasilan bayi tabung juga dipengaruhi oleh pola hidup sehat yang dijalani calon ibu maupun ayah. "Keberhasilan program ini juga dipengaruhi oleh kualitas sel telur dan sel sperma yang akan digunakan," kata Agus yang juga merupakan kepala Klinik Aruna.

Maka, jika Anda dan pasangan ingin menjalani program ini, terapkanlah pola hidup sehat. Kemudian, konsumsi makanan sehat, mencukupi kebutuhan vitamin D. Termasuk menerapkan pola tidur yang baik, menjaga berat badan ideal, mengelola stres, dan tidak merokok.

Selain mengulas tentang bayi tabung, seminar ini juga bertujuan untuk mengubah persepsi masyarakat tentang klinik bayi tabung menjadi solusi yang lebih inklusif. "Kegiatan seminar awam ini juga memberikan informasi kepada masyarakat bahwa Aruna IVF menyediakan layanan yang komprehensif, mulai dari konsultasi psikiater untuk persiapan mental dan dukungan psikologis, dokter spesialis konsultan infertilitas untuk perencanaan kehamilan, hingga dokter spesialis akupunktur yang menunjang program hamil,” ujar dr Meiny Samisara Lubis, MARS, Direktur RS Anna.

Dalam seminar tersebut, dipaparkan juga bahwa kehamilan yang sehat dimulai dari keseimbangan hormon dan mental, serta edukasi yang benar. Prosedur ini juga bisa diakses oleh pasangan muda yang ingin merencanakan kehamilan dengan lebih matang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement