Rabu 17 Jul 2024 16:25 WIB

Jakarta Muslim Fashion Week 2025, Mendag Harap Indonesia Jadi Kiblat Fashion Muslim Dunia

Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) akan digelar pada 9-12 Oktober 2024.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersama jajaran Kemendag meluncurkan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025, Rabu (17/7/2024). JMFW 2025 akan digelar pada 9-12 Oktober 2024 di ICE BSD.
Foto: Dok Gumanti
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersama jajaran Kemendag meluncurkan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025, Rabu (17/7/2024). JMFW 2025 akan digelar pada 9-12 Oktober 2024 di ICE BSD.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan RI akan kembali menggelar Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) pada 9-12 Oktober 2024 di ICE BSD Tangerang, Banten. Dengan menggaet 30 jenama produk modest fashion, Kemendag optimistis perhelatan JMFW dapat menjadikan Indonesia sebagai kiblat modest fashion global.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan pengembangan modest fashion di Indonesia menjadi salah satu program prioritas pemerintah untuk mempercepat ekspor produk halal. "Hari ini kita meluncurkan JMFW 2025. Modest fashion ini menjadi program prioritas dari Presiden kepada kita, agar Indonesia menjadi pusat halal dan kiblat fashion Muslim dunia," kata Zulkifli Hasan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (17/7/2024).

Baca Juga

Menurut laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) tahun 2023, sebanyak 2 miliar penduduk Muslim dunia menghabiskan sekitar USD 2,29 triliun pada 2022 untuk produk halal seperti makanan, obat-obatan, kosmetik, fashion, travel, dan lain-lain. Sementara itu, total pengeluaran konsumen muslim untuk fashion (pakaian dan alas kaki) tercatat sebesar 318 juta dolar AS pada 2022 atau meningkat 8,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2027 pengeluaran ini diprediksi meningkat sebesar 6,1 persen menjadi 428 juta dolar AS.

Indonesia menduduki peringkat ke-3 dari 81 negara dengan ekonomi Islam terbesar di dunia menurut SGIE. Sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia berpotensi mendominasi tren permintaan fashion Muslim global tidak hanya sebagai pasar tetapi juga sebagai produsen. Pesatnya pertumbuhan penduduk didukung oleh potensi kekayaan lokal serta keahlian tinggi yang dimiliki oleh para pelaku industri diharapkan dapat membuat Indonesia merealisasikan visi untuk menjadi kiblat fashion Muslim dunia pada 2024.

Untuk mewujudkan visi tersebut, kata Zulkifli, pihaknya telah memperkuat kolaborasi dengan para pelaku usaha dan perancang busana modest lokal. Kemendag juga telah berupaya melindungi industri dalam negeri dengan membentuk Satgas.

"Saya akan melakukan penegakan hukum terhadap banjirnya produk-produk ilegal. Kami sudah koordinasi dengan Kapolri dan Jaksa agung. Semoga satu-dua hari ke depan tim nya sudah jadi, kita sudah tahu titik-titiknya di mana, kita akan melakukan kegiatan lapangan," kata Zulhas.

Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag, Merry Maryati, mengatakan para pelaku usaha atau desainer akan dipertemukan dengan pembeli dalam dan luar negeri yang telah diundang. "Diharapkan 30 jenama produk fashion modest yang terpilih akan memanfaatkan kesempatan ini dengan menampilkan koleksi terbaiknya, baik saat peragaan busana maupun pameran produk," kata Merry.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement