Jumat 05 Jul 2024 15:57 WIB

Festival Makanan Non-halal di Solo Dinilai tak Perlu Diprotes, Asalkan...

Festival makanan non-halal di Solo sempat dihentikan.

Rep: Gumanti Awaliyah/Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Qommarria Rostanti
Suasana Festival kuliner pecinan nusantara atau festival kuliner non halal di Solo Paragon Mall yang sempat diberhentikan sementara lantaran menuai protes dari masyarakat, Kamis (4/7/2024).
Foto: Alfian Choir/Republika
Suasana Festival kuliner pecinan nusantara atau festival kuliner non halal di Solo Paragon Mall yang sempat diberhentikan sementara lantaran menuai protes dari masyarakat, Kamis (4/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Founder sekaligus CEO Halal Corner, Aisha Maharani, menanggapi masalah penyelenggaraan festival makanan non-halal di Solo yang sempat dihentikan karena diprotes organisasi masyarakat. Menurut dia, festival makanan semacam itu seharusnya tidak dipermasalahkan atau diprotes.

“Menurut saya enggak perlu diprotes. Karena memang di Indonesia itu kan ada banyak yang menganut agama selain Islam. Jadi harus dihargai juga,” kata Aisha saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (5/7/2024).

Baca Juga

Namun demikian, menurut Aisha, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pihak penyelenggara festival makanan non-halal. Pertama, penyelenggara harus memberi jaminan produk, makanan, dan hal-hal lain yang non-halal tidak mengontaminasi masyarakat Muslim di sekitar acara.

Kedua, jika acara sudah selesai, maka venue yang digunakan harus dibersihkan lagi sesuai dengan syariat Islam. Aisha menjelaskan, hal ini perlu dilakukan agar masyarakat Muslim tidak terkontaminasi najis.

“Kalau dari saya, penyelenggara harus memastikan agar tidak mengontaminasi masyarakat Muslim saja. Terus dibersihkan lagi sesuai dengan syariat Islam, karena babi itu di Islam memang najis. Jadi harus dipastikan venue tersebut bersih lagi dari najis,” kata Aisha.

Selain itu, dia juga mengimbau kepada umat Islam untuk tidak menjajal kuliner di festival non-halal tersebut. “Buat orang Islam yang pasti jangan dateng, karena memang itu jajanan kuliner yang tidak halal menurut agama,” kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Festival Kuliner Pecinan Nusantara Nonhalal yang diselenggarakan di Solo Paragon Mall, sempat dihentikan sementara imbas diprotes oleh Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS). Festival tersebut seharusnya dimulai pada Rabu (3/7/2024), namun akhirnya dibuka terbatas pada Kamis (4/7/2024). Area acara tersebut juga kini ditutup dengan kain hitam.

Dewan Syariah Kota Solo (DSKS) lantas menegaskan tak pernah meminta festival kuliner non-halal atau Festival Kuliner Pecinan Nusantara untuk tutup atau dibatalkan. Humas DSKS Endro Sudarsono menjelaskan, dalam surat imbauan dan pernyataan sikap yang dirilis pada tanggal 3 Juli 2024 secara jelas dan gamblang DSKS tidak pernah meminta agar acara Festival Kuliner Non Halal di Solo Paragon dibatalkan atau ditutup.

"DSKS hanya menyikapi bentuk promosi vulgar, mencolok dan massif sehingga mengakibatkan banyaknya reaksi dan keresahan masyarakat Solo dan sekitarnya khususnya umat Islam," katanya.

Endro menjelaskan dalam imbauan dan pernyataan sikap tersebut DSKS berusaha untuk menjaga dan mengedukasi umat Islam agar tidak terjebak. "Mengingat besarnya dosa yang akan ditanggung seorang muslim akibat mengonsumsi makanan haram," kata dia.

 

Advertisement

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
  • Belum semua muslim milenial teredukasi dg baik tntang makanan non halal. Jadi dewan syariah buat saja baliho atau promosi agar muslim jangan dtaang ke mall yg nyelenggarakan acara itu. Jadi tidak perlu berdebat panjang.
    10 Bulan lalu
  • Next, FESTIVAL UANG HARAM. Boleh, dong.
    10 Bulan lalu
  • Akibat dari adanya penolakan tersebut, ditengah branding Kota Solo sebagai Kota Toleran, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka pun tergerak.Pada Sabtu (6/7/2024) mobil dinas Walikota Solo AD 1 A ditinggal di lobby mall Solo Paragon. Mobil dinas tersebut rencananya akan ditinggal selama dua hari kedepan, hingga acara Festival Kuliner nonhalal selesai.Mobil Dinas selama ini menjadi simbol adanya atensi dari Walikota Solo terhadap salah satu lokasi yang dinilai sedang mendapat konflik. Artikel ini telah tayang di Idntimes.com dengan judul "Sempat Diprotes, Ini 6 Fakta Event Festival Makanan Nonhalal di Solo". Klik untuk baca: https://jateng.idntimes.com/news/indonesia/larasati-rey/sempat-diprotes-ini-6-fakta-event-festival-makanan-nonhalal-di-solo. sepertinya sbg kota toleran warga minoritas harus bertindak toleran menjaga perasaan dan menghormati masyarakat mayoritas bukannmalahan melakukan tindakan intoleran dengan menyelenggarakan festival non halal food di pusat keramaian umum pas dalam suasana tahun baru Islam dan di kota toleran Kayaknya banyak yang terbalik pikirannya terkait tindakan Intoleran
    10 Bulan lalu
  • Tidak usah protes, kalau tidak suka makan babi, tidak usah datang kesana. Kalau anda merasa manusia paling suci dan merasa manusia paling benar, JUSTRU ANDA LAH MANUSIA YANG PALING KOTOR SEDUNIA Siapa yang menghina otang, JUSTRU DIA LAH MANUSIA TERHINA. ITU JELAS DAN PASTI
    10 Bulan lalu
  • menurut saya sih menohok banget. MUI 22 tahun m empromosikan makanan halal dan sertifikasinya. Tiba tiba muncul festival makanan non halal aneka masakan babi. MEngapa harus brebentuk festival yg dipublikasi. Seolah olah halal dan haram adalah nominal saja. Nglunjak.
    10 Bulan lalu
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement