Jumat 05 Jul 2024 08:09 WIB

Logam Beracun Ditemukan di Berbagai Merek Pembalut

Peneliti mendeteksi 16 logam berbeda di berbagai merek pembalut.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Pembalut (ilustrasi). Sebuah studi menemukan logam beracun yang tersembunyi di berbagai merek pembalut wanita.
Foto: Dok. Freepik
Pembalut (ilustrasi). Sebuah studi menemukan logam beracun yang tersembunyi di berbagai merek pembalut wanita.

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebuah studi menemukan logam beracun yang tersembunyi dalam pembalut. Logam beracun tersebut dinilai berpotensi menimbulkan masalah kesehatan yang memengaruhi jutaan wanita di seluruh dunia.

Baca Juga

Investigasi dari para peneliti mendeteksi tingkat terukur dari 16 logam yang berbeda, termasuk timbal, arsenik, dan kadmium, dalam berbagai merek pembalut. Penemuan yang dipublikasikan di jurnal Environment International ini menimbulkan pertanyaan yang mengkhawatirkan tentang keamanan produk kebersihan kewanitaan yang digunakan oleh lebih dari separuh populasi global selama beberapa dekade dalam hidup mereka.

Temuan yang paling mengejutkan adalah adanya kandungan timbal dalam setiap pembalut yang diuji. Timbal, yang merupakan racun saraf yang kuat, tidak aman pada tingkat paparan apa pun, menurut para ahli kesehatan. Deteksi timbal dalam produk yang digunakan secara internal oleh wanita yang sedang menstruasi selama berjam-jam pada satu waktu sangat mengkhawatirkan mengingat sifat jaringan vagina yang sangat mudah menyerap.

“Meskipun ada potensi besar untuk masalah kesehatan masyarakat, sangat sedikit penelitian yang telah dilakukan untuk mengukur bahan kimia dalam pembalut," kata penulis utama Jenni Shearston, seorang sarjana pascadoktoral di UC Berkeley School of Public Health.

"Sepengetahuan kami, ini adalah penelitian pertama yang mengukur logam dalam pembalut. Yang memprihatinkan, kami menemukan konsentrasi semua logam yang kami uji, termasuk logam beracun seperti arsenik dan timbal,” kata Shearston seperti dilansir Study Finds, Jumat (5/7/2024).

Namun demikian, belum jelas apa dampak logam-logam tersebut terhadap kesehatan perempuan yang menggunakan pembalut. Para penulis penelitian mengatakan bahwa pengujian pada masa depan harus memeriksa seberapa banyak bahan kimia ini diserap ke dalam tubuh manusia dan apakah ada bahan kimia lain yang terlepas dari tampon yang juga menimbulkan risiko.

Untuk sampai pada simpulan ini, tim peneliti menganalisis 60 sampel tampon atau pembalut dari 14 merek berbeda. Mereka membeli pembalut yang tersedia secara luas dari toko-toko di Amerika Serikat, Inggris, dan di seluruh Uni Eropa.

Untuk menguji kandungan logam, para ilmuwan mengambil sampel kecil dari inti penyerap dan lapisan luar tampon. Sampel-sampel ini kemudian dicerna dengan asam dan dianalisis menggunakan teknik canggih yang disebut spektrometri massa plasma yang digabungkan secara induktif (ICP-MS). Hal ini memungkinkan para peneliti untuk mendeteksi sejumlah kecil logam dalam bahan tampon.

Meskipun timbal merupakan penemuan yang paling mengkhawatirkan, namun itu bukan satu-satunya penemuan yang mengkhawatirkan. Penelitian ini mendeteksi arsenik pada 95 persen sampel dan kadmium pada semua sampel. Kedua logam ini diketahui memiliki efek toksik pada kesehatan manusia.

Menariknya, konsentrasi tertinggi ditemukan untuk zinc dan kalsium. Meskipun logam-logam ini biasanya tidak dianggap sebagai logam beracun, keberadaannya dalam jumlah yang tinggi menimbulkan pertanyaan tentang proses manufaktur dan potensi dampak kesehatan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement