REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Aktor Bollywood Shah Rukh Khan dilaporkan sempat mengalami heat stroke dan dehidrasi berat karena gelombang panas yang melanda India. Karena kondisi itu, ikon Bollywood tersebut sempat dilarikan ke rumah sakit di Ahmedabad pada 22 Mei lalu.
Kini, Shah Rukh Khan dikabarkan telah kesehatannya telah membaik dan menjalani aktivitasnya seperti biasa. “Untuk semua penggemar dan simpatisan Mr Khan, dia baik-baik saja. Terima kasih atas cinta, doa, dan perhatian kalian semua,” kata sang manajer, Pooja Dadlani, dilansir India Today, Selasa (11/6/2024).
Menurut Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), heat stroke adalah penyakit yang paling serius akibat panas. Penyakit ini terjadi ketika tubuh tidak dapat mengendalikan suhunya yakni suhu tubuh meningkat dengan cepat, mekanisme keringat gagal, dan tubuh tidak dapat mendinginkan diri.
Ketika heat stroke terjadi, suhu tubuh dapat meningkat hingga 41 derajat Celsius atau lebih tinggi dalam waktu 10 hingga 15 menit. Heat stroke dapat menyebabkan cacat permanen atau kematian jika orang tersebut tidak menerima perawatan darurat.
Gejala heat stroke meliputi kebingungan, perubahan status mental, bicara tidak jelas; kehilangan kesadaran (koma); kulit panas, kering atau berkeringat berlebih: kejang; suhu tubuh sangat tinggi; dan berakibat fatal jika pengobatan tertunda.
Shah Rukh Khan sendiri berada di Ahmedabad pada 21 Mei untuk pertandingan play-off antara KKR dan SRH. Ia menerima sambutan meriah di ITC Narmada Hotel saat tiba larut malam bersama timnya. Lalu, kondisinya memburuk di pagi hari, dan ia dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 1 siang pada 22 Mei. Dokter menyarankannya untuk beristirahat dengan cukup.
Ahmedabad telah mengalami gelombang panas yang berlebih saat itu. Ahmedabad mencatat suhu maksimum 45,9 derajat Celsius pada hari di mana Shah Rukh Khan dilarikan ke rumah sakit.
Departemen Meteorologi India telah mengeluarkan peringatan oranye untuk Gujarat hingga 25 Mei, yang memperingatkan kemungkinan peningkatan gejala penyakit panas bagi mereka yang terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama atau melakukan pekerjaan yang berat. Pemerintah Kota Ahmedabad telah menyarankan para penduduk untuk tetap berada di dalam rumah, tetap terhidrasi, dan menghindari aktivitas luar ruangan yang berat selama jam-jam panas.
Fasilitas-fasilitas medis di kota ini telah mengalami lonjakan pasien heat stroke atau penyakit lain yang terkait dengan panas. Polisi Ahmedabad juga melaporkan peningkatan yang signifikan dalam panggilan ke layanan darurat selama beberapa hari terakhir.
Sementara itu, suhu di Delhi, Ibu Kota India, pernah mencapai rekor tertinggi 52,9 derajat Celsius pada akhir Mei. Kondisi ini menyebabkan burung-burung dan monyet liar di Delhi mengalami collapse atau jatuh sakit. Kebun binatang kota ini pada akhirnya harus mengandalkan kolam-kolam air dan alat penyiram air untuk menyejukkan 1.200 hewan di sana.
Gelombang panas juga sempat melanda bagian barat laut dan tengah India selama beberapa pekan. Setidaknya 33 orang, termasuk para petugas pemilu yang sedang bertugas saat itu, meninggal dunia akibat heat stroke di negara bagian Bihar, Uttar Pradesh dan Odisha di India.