Sabtu 25 May 2024 05:04 WIB

Jadi Korban Cyberbullying, Jangan Balas Komentar Jahat di Media Sosial

Ancaman daring, komentar jahat, hingga mencuri identitas termasuk cyberbullying.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi bullying. Orang tua dan anak perlu mengetahui bentuk-bentuk cyberbullying.
Foto:

Jangan Dibalas

Beri tahu juga kepada anak, apabila terdapat sesuatu yang mengganggu, cobalah untuk tidak merespons secara reaktif. Sebisa mungkin, tahan keinginan untuk membalas.

Sebab, menanggapi saat sedang kesal bisa memperburuk keadaan. Meskipun merespons pelaku penindas bukanlah ide yang baik, ada baiknya menyimpan bukti adanya penindasan. Itu dapat membantu jika hendak melaporkan kasus perisakan.  

Laporkan

Pengelola situs dan aplikasi media sosial menanggapi dengan serius ketika ada pengguna yang memposting hal-hal yang kejam atau jahat atau membuat akun palsu untuk maksud buruk. Jadi, jika pengguna melaporkan penyalahgunaan, administrator situs dapat memblokir pelaku intimidasi agar tidak bisa menggunakan situs tersebut di masa mendatang.  

Blokir

Memblokir penindas juga bisa menjadi langkah tepat. Sebagian besar perangkat memiliki pengaturan yang memungkinkan pengguna memblokir pelaku intimidasi atau pelaku perisakan secara elektronik agar tidak lagi bisa mengirimkan pesan atau komentar.

Sebaliknya, jika anak disinyalir berpotensi menjadi pelaku cyberbullying, segera bicarakan hal tersebut. Beri pengertian kepada anak bahwa itu tidak baik, bahkan dapat menimbulkan konsekuensi yang serius: seperti terjerat hukum bagi si penindas, dan gangguan mental bagi korban yang ditindas.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement