Selasa 14 May 2024 21:51 WIB

Waspada, Obesitas Terkait dengan 32 Jenis Kanker!

Obesitas disinyalir menjadi pemicu hingga 40 persen kasus kanker.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Pria dengan perut buncit (Ilustrasi). Penelitian selama empat dekade mengungkap peringatan serius tentang konsekuensi obesitas terhadap kanker.
Foto: www.freepik.com
Pria dengan perut buncit (Ilustrasi). Penelitian selama empat dekade mengungkap peringatan serius tentang konsekuensi obesitas terhadap kanker.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi mengungkapkan bahwa obesitas kini dikaitkan dengan 32 jenis kanker dan mungkin menjadi pemicu hingga 40 persen kasus kanker. Studi ini menyoroti dampak nyata obesitas terhadap kesehatan, dengan temuan yang mengungkapkan bahwa obesitas dapat memicu empat dari 10 kasus kanker.

Dilakukan oleh para peneliti yang melibatkan 4,1 juta orang dewasa, penelitian ini menghadirkan peringatan serius tentang konsekuensi obesitas terhadap kanker, mengingat penelitian ini meliputi periode empat dekade. Para ahli menemukan bahwa setiap peningkatan lima poin pada indeks massa tubuh (BMI) meningkatkan risiko terkena beberapa jenis kanker umum sebesar 24 persen pada pria dan 12 persen pada wanita.

Baca Juga

Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa obesitas terkait dengan lebih dari 30 jenis kanker, meningkat dari 13 jenis kanker yang diketahui sebelumnya. Para ilmuwan percaya bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko kanker melalui mekanisme biologis seperti peradangan kronis, perubahan metabolisme, dan perubahan kadar hormon.

Direktur Obesity Health Alliance, Katharine Jenner, menekankan pentingnya tindakan segera dari pemerintah untuk mengatasi epidemi obesitas, termasuk pembatasan iklan makanan tidak sehat. Para ahli juga menyoroti perlunya meningkatkan kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat dan pilihan makanan yang baik bagi masyarakat.

 

"Hasilnya jelas, jika kita dapat mencegah obesitas, kita dapat mencegah berbagai jenis kanker yang berhubungan dengan pola makan," kata Jenner,  dilansir Daily Mail, Selasa (14/5/2024).

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement