Senin 06 May 2024 08:56 WIB

Kembali Bekerja, Publik Salah Fokus dengan Jari Sosis Raja Charles, Apa Sebabnya? 

Jari sosis atau daktilitis ialah gejala retensi air yang disebabkan oleh beberapa hal

Rep: Santi Sopia/ Red: Friska Yolandha
Raja Charles III dari Inggris melambaikan tangan saat ia tiba untuk berkunjung ke University College Hospital Macmillan Cancer Centre di London, Selasa, 30 April 2024. Setelah kembali bekerja, publik salah fokus dengan jari sosis Raja Charles.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raja Charles sudah kembali bekerja setelah mengambil cuti dari tugas kerajaannya karena didiagnosis menderita kanker. Ketika ia kembali ke hadapan publik, rupanya banyak orang menyadari "jari sosis" Raja, istilah untuk jari bengkak yang dimilikinya.

Istilah jari sosis tersebut muncul dari gurauan Charles sendiri dalam film dokumenter BBC Charles III: The Coronation Year. Dalam film dokumenter itu, di samping putranya, Pangeran William, sang Raja bercanda tentang jari-jarinya saat sesi latihan penobatannya tahun lalu.

Baca Juga

Dalam klip dari film dokumenter BBC itu, Pangeran Wales terlihat dengan gesper kecil yang menutupi jubah mewah ayahnya, dan membuat sang raja tertawa ketika dia berkata: "Pada hari itu, itu tidak akan masuk." Sebagai tanggapan, Raja Charles membalas dengan candaan dan mengatakan, "Tidak, Anda tidak memiliki jari sosis seperti milik saya."

Sebelumnya publik penasaran dengan kondisi tangan Charles yang bengkak sehingga disebut sebagai jari sosis. Meski belum ada pernyataan resmi, pakar kesehatan mencoba menganalisa kondisi jari bisa seperti itu.

GP Chun Tang, Direktur Medis di Pall Mall Medical di Manchester, menjelaskan ada  banyak alasan mengapa kondisi jari seperti itu bisa terjadi.

"Sering kali jari bengkak merupakan gejala retensi air yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi kesehatan," kata Dr Tang kepada Daily Mail, dikutip dari Daily Record, Senin (6/5/2024).

Dr Tang mengatakan kondisi ini dapat muncul karena peradangan dan bisa disebabkan oleh radang sendi, berbagai infeksi bakteri, atau bahkan TBC. Kemungkinan lainnya, termasuk adanya kadar garam yang tinggi, reaksi alergi, efek samping obat, cedera dan penyakit autoimun. 

Penyebutan teknis untuk....

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement