Jumat 19 Apr 2024 18:56 WIB

Ribuan 'Tumor Gelembung' yang Selimuti Wajah dan Tubuh Wanita Trinidad Berhasil Dibuang

Tumor gelembung itu dikenal sebagai neurofibromatosis NF-1, sebuah kondisi langka.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Transformasi Charmaine Sahadeo sebelum dan setelah menjalani operasi pengangkatan tumor gelembung. Wanita berusia 43 tahun asal Trinidad itu kini sudah tak kesulitan bernapas dan bisa merias wajahnya.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah video yang menggetarkan hati menunjukkan perubahan menakjubkan dari seorang wanita yang tubuhnya dipenuhi dengan ribuan tumor seperti gelembung. Tumor itu membuatnya kesulitan berjalan, makan, dan bahkan bernapas.

Wanita berusia 43 tahun asal Trinidad bernama Charmaine Sahadeo itu menyatakan dirinya merasa "cantik" setelah menjalani operasi berdurasi 60 jam untuk menghilangkan tumor yang melapisi wajah, kulit kepala, tubuh, dan anggota tubuhnya itu. Charmaine menderita neurofibromatosis NF-1, sebuah kondisi langka yang menyebabkan tumor jinak tumbuh tak terkendali di jaringan saraf.

Baca Juga

Kelainan genetik ini memengaruhi satu dari setiap 3.000 orang di seluruh dunia. Jika orang tua memiliki kondisi ini, anak punya kemungkinan 50 persen menderitanya juga. 

Keparahan kondisi akan beragam, namun tidak mengarah ke kanker. Charmaine mewarisinya dari ibunya. Kasus Charmaine sangat parah. Dia mulai menunjukkan gejala pada usia 13 tahun.

Awalnya, hanya ada "sepasang" tumor di wajah Charmaine. Namun, setelah kehamilan putranya, Osiris, tubuhnya dipenuhi ribuan tumor. Selain tumor kecil yang berbentuk seperti gelembung, Charmaine juga memiliki massa besar di kakinya yang membuatnya sulit untuk berjalan.

Tumor-tumor ini juga mengganggu aktivitas sehari-hari Charmaine. Bahkan, bernapas pun menjadi sulit karena tumor-tumor tersebut melingkupi lubang hidungnya.

Charmaine terpaksa membatasi dirinya dengan mengenakan pakaian longgar agar tumor-tumor tersebut tidak berdarah. Dia tidak berani keluar rumah karena takut dicemooh oleh orang-orang di sekitarnya.

"Kondisi ini sangat sulit karena orang hanya suka menatap dan kemudian mengatakan hal-hal negatif," kata Charmaine, dilansir The Sun, Jumat (19/4/2024).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement