Kamis 18 Apr 2024 18:40 WIB

Keterlibatan V BTS dalam Video Propaganda Militer Bikin Penggemar Terbelah

CAPTAIN KOREA V sempat menjadi trending di media sosial.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Deretan foto yang dibagikan warganet di media sosial memperlihatkan V BTS dalam seragam militer. V BTS terlibat dalam video promosi militer Korea Selatan.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Partisipasi anggota BTS, V, dalam sebuah video promosi militer baru-baru ini telah memicu reaksi yang sangat beragam di kalangan penggemar yang dikenal sebagai Army. Video tersebut menunjukkan V dalam balutan seragam militer hitam, yang hanya dikenakan oleh pasukan khusus.

Video menunjukkan keahlian senjata api dan ketepatan tembakan V BTS. Sementara sebagian besar Army merasa bangga dan antusias melihat V dalam balutan seragam tersebut, ada juga yang kecewa dan menganggapnya sebagai "propaganda militer".

Baca Juga

Sebagian Army menunjukkan kebanggaan mereka dengan membuat tagar "CAPTAIN KOREA V" menjadi trending di media sosial. Sementara itu, yang lain merasa terganggu dengan penggunaan selebritas dalam propaganda militer.

Beberapa bahkan mengungkapkan kekhawatiran bahwa V mungkin merasa terpaksa untuk berpartisipasi dalam video tersebut karena statusnya sebagai selebritas. Namun, ada juga Army yang membela partisipasi V, dengan menunjukkan bahwa setiap orang memiliki keyakinan pribadinya masing-masing.

Sebagian Army juga merasa terganggu dengan keterlibatan V dalam propaganda militer, terutama karena mereka mengidentifikasi diri sebagai antiperang atau pasifis. Mereka menunjukkan bahwa partisipasi ini tidak selaras dengan nilai-nilai yang dipromosikan oleh BTS dalam kampanye "Love Myself" dengan UNICEF, yang menyerukan berakhirnya kekerasan.

Namun, ada penggemar yang mengingatkan bahwa wajib militer adalah bagian dari kewajiban sebagai warga negara Korea Selatan, sehingga setiap anggota BTS mungkin memiliki pandangan dan pengalaman yang berbeda. Beberapa penggemar juga menempatkan topik tersebut dalam konteks budaya, dengan mengingatkan bahwa propaganda militer, termasuk melibatkan selebritas, umum dilakukan untuk mendongkrak semangat di negara yang secara teknis masih berada dalam situasi perang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement