Jumat 05 Apr 2024 03:17 WIB

Menghirup Asap Vape Tingkatkan Risiko Kanker, Terutama pada Anak

Vape kerap disangka lebih aman daripada rokok konvensional.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Bahaya menggunakan vape. (ilustrasi). Asap vape dapat memicu kanker pada anak.
Foto:

Tim peneliti lalu memberitahu para orang tua mengenai temuan yang mereka dapatkan. Banyak dari orang tua pengguna vape yang merasa terkejut dengan temuan ini karena mereka selama ini menganggap vape lebih aman dibandingkan rokok konvensional.

photo
Bahaya vape. - (Republika)

"Daya tarik vape, setidaknya dalam pikiran saya dan selalu saya utarakan kepada orang lain yang bertanya, adalah vape mungkin 95 persen lebih baik dari menghisap rokok. Untuk saya, itu membuat vape terlihat sebagai versi yang lebih sehat," kata salah satu orang tua dalam studi.

Kehadiran vape pada mulanya dipromosikan sebagai alternatif rokok bagi para perokok yang ingin berhenti menghisap rokok konvensional. Ironisnya, beragam studi mengindikasikan bahwa vape sama berbahayanya dengan rokok konvensional.

Asap dari vape bisa memuat lebih dari 7.000 zat kimia. Namun, karena dianggap lebih sehat, pengguna bisa menghisap vape hingga ratusan kali per hari. Frekuensi menghisap vape yang sangat sering ini bisa semakin meningkatkan risiko masalah kesehatan, termasuk kanker dan peradangan di paru-paru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement