Rabu 13 Mar 2024 15:56 WIB

Pahami Pola Nutrisi Sehat untuk Sahur dan Berbuka Puasa

Saat berbuka, disarankan tidak makan dengan terburu-buru.

Petugas menyiapkan bubur pedas untuk warga yang berbuka puasa di Masjid Raya Al-Mashun, Medan, Sumatera Utara, Selasa (12/3/2024). Pengurus Masjid Raya Medan menyiapkan sebanyak 500 porsi bubur pedas gratis per hari yang dibagikan kepada masyarakat selama bulan Ramadhan.
Foto: ANTARA FOTO/Yudi Manar
Petugas menyiapkan bubur pedas untuk warga yang berbuka puasa di Masjid Raya Al-Mashun, Medan, Sumatera Utara, Selasa (12/3/2024). Pengurus Masjid Raya Medan menyiapkan sebanyak 500 porsi bubur pedas gratis per hari yang dibagikan kepada masyarakat selama bulan Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Ahli gizi RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Kalimantan Timur Arif Sudarsono menjelaskan pentingnya memahami pola konsumsi makanan yang sehat saat sahur dan berbuka untuk menjaga stamina selama berpuasa.

"Idealnya, kita harus mengonsumsi makanan yang tidak hanya mengenyangkan tetapi juga kaya akan protein dan serat," ujar Arif di Samarinda, Rabu (13/3/2024).

Baca Juga

Menurut dia penting untuk memilih makanan yang tepat saat sahur agar energi dapat bertahan hingga waktu berbuka. Ia menekankan agar menghindari konsumsi makanan dalam porsi besar yang dapat menyebabkan rasa kantuk dan tidak nyaman.

Arif juga menyarankan untuk mengonsumsi buah sebelum imsak sebagai sumber energi yang dapat membuat puasa lebih nyaman. "Buah-buahan seperti kurma sangat disarankan karena kandungan kalium dan asam amino di dalamnya," tambahnya.

Saat berbuka, Arif mengingatkan untuk tidak tergesa-gesa dan mengonsumsi makanan secara berlebihan. "Mulailah dengan minum air putih untuk menghidrasi tubuh, kemudian lanjutkan dengan makanan yang tidak terlalu manis," kata Arif.

Ia juga menyarankan untuk mengonsumsi kurma saat berbuka karena manfaatnya yang baik untuk tubuh. Kemudian, bagi mereka yang memiliki riwayat asam lambung, Arif menyarankan untuk menghindari konsumsi susu saat sahur.

"Tubuh akan secara otomatis beradaptasi dengan pola makan selama Ramadan, namun penting untuk berniat dan mempersiapkan tubuh dengan makanan yang tepat," tutur Arif.

Dijelaskannya pula, konsumsi sumber protein dan serat yang cukup dari buah-buahan dan sayuran dapat mempertahankan rasa kenyang lebih lama.

"Kesalahan umum yang sering terjadi adalah mengartikan rasa kenyang dengan makan dalam jumlah banyak. Padahal, dengan cuaca yang panas, penting bagi kita untuk menjaga daya tahan tubuh dengan nutrisi yang tepat," terangnya.

Arif menekankan pentingnya hidrasi, terutama selama sahur, seperti minum air mineral yang cukup, sekitar dua gelas saat sahur. Konsumsi air putih juga mesti diimbangi dengan konsumsi buah yang kaya akan vitamin dan mineral, sangat penting untuk mencegah dehidrasi.

Ia menyampaikan, buah-buahan seperti semangka dan melon, yang memiliki kandungan air tinggi, disarankan untuk dikonsumsi selama bulan Ramadhan. Mengenai kebutuhan nutrisi selama Ramadan, Arif menjelaskan bahwa secara umum, kebutuhan energi sehari-hari berkurang karena tidak adanya makan siang.

"Untuk kebutuhan nutrisi rata-rata harian adalah minimal 1.700-2000 kalori. Namun, tubuh manusia membutuhkan minimal 80 persen dari total kebutuhan energi harian, yang biasanya masih terpenuhi selama puasa," paparnya.

Arif juga mengatakan bahwa bulan puasa adalah kesempatan untuk memperbaiki pola makan dan menjalankan program diet yang sehat.

"Dengan mengurangi asupan kalori berlebih dan memilih makanan yang bergizi, kita dapat menjaga kesehatan tubuh selama menjalankan ibadah puasa," tutupnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement