REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai tren kesehatan bermunculan sejak awal 2024. Salah satu yang menyebabkan kehebohan di media sosial adalah mengganti kopi "biasa" menjadi kopi fungsional. Apa itu serta apa saja manfaat dan risikonya?
Dikutip dari laman Yahoo Style, Kamis (29/2/2024), kopi fungsional adalah kopi dengan tambahan campuran adaptogen. Zat alami itu dikenal karena kemampuannya membantu tubuh beradaptasi terhadap stres dan meningkatkan keseimbangan.
"Kopi fungsional dengan bahan-bahan tambahan seperti adaptogen, herba, atau suplemen bertujuan untuk memberikan lebih dari sekadar tendangan kafein," ujar ahli nutrisi Lara Buckle dari www.thewellnessdetective.co.uk.
Jenis kopi ini terbukti cukup populer, bahkan Meghan Markle mengisyaratkan ketertarikan pada tren ini setelah investasi di perusahaan kopi kesehatan Clevr. Pasar global untuk kopi fungsional diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,9 persen per tahun hingga 2027.
Salah satu jenis kopi fungsional yang populer adalah kopi jamur, dengan jamur obat seperti chaga atau reishi, yang dikenal karena khasiatnya yang meningkatkan kekebalan dan antiinflamasi. Ada juga kopi kolagen, yang mengandung peptida kolagen untuk mendukung kesehatan kulit, fungsi sendi, dan kesehatan usus.
Kopi keto juga cukup mengemuka, yang diformulasi dengan bahan-bahan seperti minyak MCT atau mentega. Kehadiran kopi keto ditujukan bagi pelaku diet ketogenik yang hendak meningkatkan tingkat energi berkelanjutan dan pembakaran lemak.
Buckle mengatakan dengan secangkir kopi fungsional, seseorang dapat menikmati ritual minuman favorit sambil memperoleh manfaat dari bahan-bahan tambahan. Meminumnya dapat membantu meningkatkan kesehatan, baik fisik maupun mental.
Banyak kopi fungsional mengandung serat prebiotik seperti inulin, yang berfungsi sebagai makanan bagi bakteri menguntungkan usus. Buckle juga mengatakan beberapa kopi fungsional mengandung enzim pencernaan seperti amilase, protease, dan lipase, yang dapat membantu penyerapan nutrisi.
Manfaat lain adalah mengurangi peradangan berkat bahan-bahan tambahan seperti kunyit dan jahe. Terkait peningkatan kesehatan mental, bisa dari herba adaptogenik seperti ashwagandha dan rhodiola, yang membantu tubuh beradaptasi terhadap stres dan meningkatkan rasa tenang.
Sementara, bahan seperti ekstrak jamur surai singa telah dipelajari potensi manfaat kognitifnya untuk meningkatkan memori, fokus, dan fungsi kognitif secara keseluruhan. Kopi sendiri kaya akan antioksidan, yang memiliki efek neuroprotektif.
Tentu saja, ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan. Minum kopi fungsional secara berlebihan atau mendekati waktu tidur bisa memperparah gejala kecemasan dan insomnia. Asupan kafein berlebihan juga dapat menyebabkan jantung berdebar-debar, detaknya lebih cepat, bahkan aritmia (gangguan irama jantung) pada individu yang rentan.
Risiko lain yakni gangguan gastrointestinal, termasuk refluks asam dan mulas, terutama pada individu dengan penyakit refluks gastroesofageal (GERD). Peminumnya juga bisa mengalami diare dan ketidaknyamanan pencernaan apabila dia sensitif dengan bahan tambahan dalam kopi fungsional.
Jika mempertimbangkan untuk mencoba kopi fungsional, Buckle menyarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan terlebih dahulu. "Penting juga untuk dicatat bahwa respons individu dapat bervariasi, dan diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya efek sinergis dari bahan-bahan ini dalam formulasi kopi fungsional," kata Buckle.