REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koki spesialis hidangan sushi dari Hungry Duke's Ahmad Sugiyanto membagikan kiat menggulung sushi agar hasilnya rapi, salah satunya yaitu tangan harus basah. "Pertama, tangan Anda harus basah, tapi, jangan terlalu basah. Kemudian Anda persiapkan lap yang bersih dan basah," kata Ahmad saat ditemui di Jakarta Utara, Rabu (21/2/2024).
Lap basah itu berguna untuk membersihkan nasi yang menempel di tangan ketika sedang menggulung sushi. Sementara tangan yang dalam keadaan lembap, tapi, tidak terlalu basah bertujuan untuk mencegah rumput laut sobek saat digulung.
Berikutnya, taruh nasi sushi di atas lembaran rumput laut yang dikeringkan atau nori. Saat menaruh nasi di lembaran rumput laut, sisakan rumput laut sekitar satu sentimeter dari bagian atas, kemudian, taruh isian sushi di tengah-tengah nasi.
Langkah selanjutnya yaitu gulung sushi secara perlahan dari bawah ke atas sambil dipadatkan dengan alat penggulung sushi yang terbuat dari bambu.
"Ketika nasi atau isinya berantakan, Anda rapikan lagi," ujar Ahmad.
Nasi yang digunakan untuk sushi berbeda dengan yang dikonsumsi sehari-hari di Indonesia. Nasi untuk sushi cenderung memiliki rasa asam dan manis karena ditambahkan cuka dan gula.
"Nasi sushi itu cenderung asam dan manis karena nasi sushi di Jepang memakai cuka dan gula garam. Itu lebih dominan ke cukanya karena biasanya kalau sushi itu dalamnya ikan mentah," kata Ahmad menerangkan.
Penambahan cuka pada nasi sushi khas Jepang bertujuan untuk membunuh bakteri pada daging ikan mentah. Ahmad tidak menganjurkan untuk menyimpan sushi terlalu lama jika berisi daging ikan mentah karena dapat menyebabkan sakit perut apabila dikonsumsi setelah dibiarkan terlalu lama.
"Saat keluar dari kulkas, ikan itu nggak boleh di atas 10 derajat Celsius. Ketika Anda bawa keluar di suhu 25-30 derajat Celsius itu nanti bisa membuat sakit perut," ucap Ahmad.