REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengantin pria di daerah Bone Bolango, Gorontalo, disebut kabur usai menjalani prosesi akad pernikahannya, beberapa waktu lalu. Warganet menduga hal tersebut jika bukan dikarenakan introvert, pria itu mengalami social anxiety (gangguan kecemasan sosial).
Merasa gugup umumnya diartikan sebagai sebuah perasaan gugup dalam beberapa situasi sosial adalah hal yang wajar. Misalnya, pergi berkencan atau memberikan presentasi dapat menyebabkan perasaan berdebar-debar.
Namun pada gangguan kecemasan sosial, disebut juga fobia sosial, interaksi sehari-hari ini bisa menyebabkan kecemasan, kesadaran diri, dan rasa malu yang signifikan karena takut diawasi atau dinilai negatif oleh orang lain. Menurut laman Mayo Clinic, pada gangguan kecemasan sosial, ketakutan dan kecemasan menimbulkan penghindaran yang dapat mengganggu hidup.
"Stres yang parah dapat memengaruhi hubungan, rutinitas sehari-hari, pekerjaan, sekolah, atau aktivitas lainnya," demikian dikutip Kamis (15/2/2024).
Gangguan kecemasan sosial bisa menjadi kondisi kesehatan mental yang kronis. Namun dengan mempelajari keterampilan mengatasi masalah dalam psikoterapi dan mengonsumsi obat-obatan, dapat membantu orang kembali mendapatkan kepercayaan diri dan meningkatkan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain.
Perasaan malu atau tidak nyaman dalam situasi tertentu belum tentu merupakan tanda gangguan kecemasan sosial, terutama pada anak-anak. Tingkat kenyamanan dalam situasi sosial berbeda-beda, bergantung pada ciri kepribadian dan pengalaman hidup. Beberapa orang secara alami pendiam dan yang lainnya lebih terbuka.
Berbeda dengan kegugupan sehari-hari, gangguan kecemasan sosial mencakup ketakutan, kecemasan, dan penghindaran yang mengganggu hubungan, rutinitas sehari-hari, pekerjaan, sekolah, atau aktivitas lainnya. Gangguan kecemasan sosial biasanya dimulai pada awal hingga pertengahan remaja, meski terkadang bisa dirasakan sejak dini.
Tanda dan gaangguan kecemasan ada di halaman berikutnya....