REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konami waralaba gim horor Silent Hill, menghadirkan Silent Hill: The Short Message. Gim itu dirilis sebagai bagian dari acara State of Play PlayStation Januari 2024 sekaligus menjadi awalan dari rencana pembuatan ulang Silent Hill 2.
Pemilik PS5 bisa mengunduhnya secara gratis di PlayStation Store. Dikutip dari laman ScreenRant, Senin (5/2/2024), Silent Hill: The Short Message bercerita tentang Anita, remaja yang mencari temannya yang bernama Maya di sebuah kompleks apartemen yang ditinggalkan.
Kompleks ini tidak terletak di kota Silent Hill, melainkan di kota fiksi Jerman bernama Kettenstadt. Penamaan Silent Hill agaknya lebih untuk dari pengenalan merek dan menunjukkan keterlibatan anggota Team Silent (penggagas Silent Hill asli). Masahiro Ito mendesain makhluk di Silent Hill: The Short Message, sementara Akaira Yamaoka menggubah musiknya.
Pengalaman horor di gim Silent Hill: The Short Message cukup menegangkan. Secara visual, pemain akan melihat tempat seram seperti kamar mandi penuh darah, kecoa, animasi pintu terbuka yang tersendat-sendat, juga monster mengerikan.
Ceritanya dirancang dengan baik, walau gameplay-nya tidak sepenuhnya inovatif. Lewat The Short Message, Konami terkesan ingin memperbarui dunia Silent Hill agar tetap eksis di kalangan penonton masa kini. Ada sisipan elemen modern, seperti pesan teks, dan referensi pandemi Covid-19.
Silent Hill: The Short Message terdiri atas dua jenis gameplay utama yang saling bertukar tempat di sepanjang cerita. Yang pertama adalah kejar-kejaran dengan monster menakutkan, yang membuat pemain berpindah ke versi dimensi alternatif dari gedung apartemen yang disebut "Dunia Lain".
Di "Dunia Lain", ada monster pengganggu dengan kepala tertutup bunga sakura dan dibungkus kawat berduri yang terus-menerus mengejar Anita. Jika pemain terlalu dekat dengannya, monster akan menangkap dan membunuhnya, lalu pemain harus memulai seluruh gim dari awal.
Pada gameplay kedua, pemain harus memanfaatkan ponsel untuk melakukan tugas sebagai perangkat komunikasi, senter, dan layar menu. Lantas, pemain menggunakan fitur itu untuk membaca ulang banyak sekali dokumen yang ditemukan di lingkungan.
Aspek animasi Silent Hill: The Short Message cukup baik. Efek transisi dari dunia normal ke "Dunia Lain" sangat mengesankan, dengan lorong-lorong normal yang tiba-tiba menjadi hidup. Misalnya, stadion yang penuh dengan orang-orang yang melakukan pertunjukan gelombang dengan poster bola mata besar.
Ada juga adegan kilas balik yang digambarkan sedemikian rupa sehingga momen-momen itu terasa agak terlepas dari karakter dalam gim. Hal yang perlu jadi perhatian, gim ini banyak mengeksplorasi tema menyakiti diri sendiri, bunuh diri, dan pelecehan.
Karenanya, pemain perlu memiliki kebijaksanaan dan pemahaman baik terkait hal-hal tersebut. Ada momen di awal gim ketika Anita menatap halaman media sosial temannya dan melihat komentar-komentar jahat dari orang asing, troll, dan perisakan lain.
Seberapa baik pemain menangani topik-topik itu akan bervariasi, tergantung pada hubungan seseorang dengan topik tersebut. Secara umum, gim Silent Hill: The Short Message layak untuk dicoba. Namun, gim ini juga tidak sempurna. Setelah beberapa kali pengulangan, beberapa segmen menjadi membosankan.
Dalam postingan blog PlayStation yang menyertai peluncuran gim tersebut, produser Motoi Okamoto menyampaikan bahwa timnya membuat gim dengan melihat bagaimana generasi muda modern berkomunikasi secara online dan melalui telepon. Aspek itu berperan penting dalam cerita horor psikologis di gim.
Silent Hill: The Short Message adalah kisah tentang bagaimana orang-orang menjadi kewalahan namun menyembunyikan ketakutan dan frustrasi mereka dari orang lain. Ini adalah kisah tentang bagaimana suatu bentuk trauma dapat menimbulkan trauma lain, bahkan ketika kita berusaha keras untuk mencegahnya.