REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta Mira Fauziah mengingatkan para ibu untuk tidak merokok sebelum atau pada saat hamil. Merokok bisa mengakibatkan gagal jantung.
"Jangan sampai, jangan coba-coba merokok. Kalau misalnya yang masih merokok, sudah setop saja dari sekarang, jauh-jauh hari sebelum hamil. Kemudian kalau misalnya memang merokok terus hamil, ya sudah berhenti karena itu akan sangat berpengaruh ke pembuluh darah," katanya dalam diskusi mengenai gagal jantung saat kehamilan yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (30/1/2024).
Mira mengatakan kebiasaan merokok pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko kegagalan jantung atau yang biasa disebut sebagai Peripartum Cardiomyopathy (PPCM). Gagal jantung dapat dialami oleh ibu hamil pada trimester kedua hingga kelima kehamilan.
"Kemudian, jaga tensi darah, jangan sampai tinggi, jaga jangan sampai gula darahnya tinggi juga, kemudian berat badan, body mass index (indeks massa tubuh) dijaga, jangan sampai obesitas," ucapnya.
Mira mengungkapkan kegagalan jantung pada ibu hamil menyebabkan risiko yang tinggi kepada janin yang sedang di kandungnya. Risiko tersebut diakibatkan oleh jantung ibu yang tidak kuat memompa darah ke dalam janin. Ini mengakibatkan janin kekurangan asupan dan dapat menghambat pertumbuhannya sehingga berat badannya menjadi rendah.
"Kemudian bisa juga ada yang intrauterine fatal death, jadi meninggal di dalam kandungan atau abortus yaitu keguguran, atau bisa juga lahirnya prematur, lahir sebelum waktunya. Intinya karena kekurangan nutrisi," ujarnya.
Untuk itu, Mira mengimbau kepada para ibu untuk mencegah terjadinya gagal jantung pada saat kehamilan dengan merencanakan kehamilan secara matang, pastikan kondisi prima dengan menerapkan pola hidup sehat, berolahraga secara rutin, makan makanan sehat, serta tidak merokok.
"Jangan sampai hipertensi, jaga makanan dengan makan makanan yang rendah garam. Terus, jangan sampai obesitas, jangan sampai diabetes. Jaga makanannya, pola makan sehat, yang rendah lemak, rendah garam, dan juga gula yang tidak berlebihan," ujarnya.