Senin 29 Jan 2024 20:05 WIB

Sering Tahan Kentut, Ada Konsekuensi Memalukan Hingga Menyakitkan yang Bisa Terjadi

Dokter menganjurkan untuk tidak menahan buang angin.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Menutup hidung karena mencium aroma tak sedap saat orang buang angin. Menahan kentut tidak baik untuk kesehatan.
Foto: ist
Menutup hidung karena mencium aroma tak sedap saat orang buang angin. Menahan kentut tidak baik untuk kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kondisi tertentu, seperti saat berada di ruang publik, banyak orang memilih untuk menahan buang angin karena merasa malu. Ternyata, menahan buang angin bisa memberikan konsekuensi yang negatif.

Hal ini pula yang disampaikan oleh Dr Karan Raj melalui akun TikTok pribadinya. Melalui sebuah unggahan yang dia buat, Dr Raj menganjurkan orang-orang untuk jangan pernah menahan buang angin.

Baca Juga

Dokter Raj menjelaskan bahwa sistem gastrointestinal atau pencernaan dimulai dari mulut dan berakhir di anus. Proses terakhir yang terjadi dalam saluran pencernaan adalah pergerakan feses yang terdiri atas sisa makanan yang sudah dicerna dan bakteri.

Akan tetapi, pergerakan feses di dalam saluran cerna ini bisa dipersulit oleh keberadaan gas metan. Alasannya, keberadaan gelembung-gelembung gas metan ini dapat menjauhkan dinding usus dari feses, sehingga pergerakan feses menjadi lebih sulit.

Menurut dr Raj, tindakan menahan kentut akan membuat gelembung-gelembung gas metana tersebut tetap berada di dalam usus. Bila sering menahan buang angin, ada sejumlah konsekuensi memalukan hingga menyakitkan yang bisa terjadi.

Dokter Raj mengungkapkan bahwa salah satu konsekuensi yang mungkin terjadi bila seseorang sering menahan buang angin adalah bau mulut. Dokter Raj mengatakan, gas yang tidak dikeluarkan akan terserap menembus lapisan usus dan masuk ke dalam aliran darah.

Dari situ, lanjut dr Raj, gas tersebut bisa beredar dan masuk ke dalam paru-paru. Setelah itu, gas tersebut akan ikut keluar bersamaan dengan udara yang dihembuskan keluar ketika bernapas.

"Ya, Anda secara harfiah menghembuskan kentut Anda yang bisa menyebabkan bau mulut," ungkap dr Raj, seperti dilansir laman Express pada Senin (29/1/2024).

Bau mulut bukanlah satu-satunya konsekuensi yang bisa muncul akibat kebiasaan menahan buang angin. Menurut Dr Raj, tindakan menahan buang angin bisa membuat volume gas di dalam perut meningkat sehingga tekanan yang muncul juga semakin besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement