Kamis 25 Jan 2024 18:41 WIB

Susu Pertumbuhan Bisa Jadi Alternatif Penuhi Protein Cegah Stunting

Susu fortifikasi mengandung zat bermanfaat untuk dukung kebutuhan gizi anak.

Susu segar (ilustrasi). Susu fortifikasi mengandung zat-zat bermanfaat seperti mineral dan vitamin seperti zat besi serta vitamin C yang dapat mendukung kebutuhan gizi anak di masa pertumbuhannya.
Foto: Freepik
Susu segar (ilustrasi). Susu fortifikasi mengandung zat-zat bermanfaat seperti mineral dan vitamin seperti zat besi serta vitamin C yang dapat mendukung kebutuhan gizi anak di masa pertumbuhannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Spesialis Gizi Klinik lulusan FKUI dr Juwalita Surapsari menyebutkan susu pertumbuhan atau susu fortifikasi dapat menjadi alternatif bagi orang tua untuk memenuhi kebutuhan protein hewani untuk mencegah stunting dalam tumbuh kembang anak. Hal itu karena susu fortifikasi mengandung zat-zat bermanfaat seperti mineral dan vitamin seperti zat besi serta vitamin C yang dapat mendukung kebutuhan gizi anak di masa pertumbuhannya. 

"Ini turut dibuktikan dengan adanya penelitian yang menunjukkan konsumsi susu pertumbuhan 300 mililiter oleh anak bisa menunjang pencegahan stunting anak Indonesia. Jadi berikan protein hewani yang bervariasi bagi anak salah satunya adalah susu supaya kebutuhan nutrisinya bisa tercapai atau adekuat," kata dokter Juwalita dalam diskusi yang berlangsung di Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Baca Juga

Penelitian yang dimaksud berjudul "Daily consumption of growing-up milk is associated with less stunting among Indonesian toddlers" dirilis pada 2019 dalam jurnal "Medical Journal of Indonesia" dikerjakan oleh tiga peneliti dari Universitas Indonesia yaitu Damayanti Rusli Sjarif, Klara Yuliarti, dan William Jayadi Iskandar.

Lebih lanjut, dokter Juwalita menjelaskan zat besi merupakan zat yang penting dalam penanganan stunting pada anak karena dapat mencegah anemia. Anemia dikenal menjadi salah satu faktor besar dalam stunting karena dapat membuat metabolisme tubuh tidak maksimal bahkan membuat perkembangan kognitif anak terganggu.

Untuk itu penting mencari sumber makanan atau minuman bagi anak-anak yang tengah mengalami tumbuh kembang dengan kandungan gizi seperti zat besi untuk menangani anemia.

Dari sisi bahan makanan zat besi biasanya terkandung paling banyak dalam bentuk produk-produk hewani seperti daging sapi, hati ayam, hingga kerang.

Dalam data komposisi pangan Indonesia dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diketahui untuk setiap 100 gram hati ayam didapati sebanyak 15,8 miligram zat besi di dalamnya, lalu untuk setiap 100 gram daging sapi didapati memiliki 2,8 miligram zat besi, dan dalam 100 gram kerang terdapat 15,6 miligram zat besi.

Angka ini sebenarnya mampu....

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement