Sabtu 13 Jan 2024 08:29 WIB

Lima Film Terbaik Tentang Pemilu Layak Ditonton

Jelang pemilu di Indonesia, lima film ini layak ditonton di akhir pekan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Friska Yolandha
Poster film Long Shot yang dibintangi oleh Charlize Theron.
Foto: Movieden
Poster film Long Shot yang dibintangi oleh Charlize Theron.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Thriller politik telah menjadi subgenre sinematik yang populer bagi seniman yang ingin mengeksplorasi kompleksitas proses Pemilihan Umum (Pemilu). Sering kali penonton akan lebih mampu memahami sebuah pesan jika disampaikan dalam konteks cerita fiksi yang dianggap menghibur.

Pemilu memberikan peluang besar bagi para pembuat film untuk mengeksplorasi betapa cacatnya sistem pemerintahan tertentu. Proyek-proyek film bahkan dapat mengubah opini politik penonton. Berikut beberapa film yang dianggap terbaik pada subgenre politik, seperti dilansir dari laman Collider, Sabtu (13/1/2024).

Baca Juga

1. Long Shot (2019)

Long Shot bukan hanya komedi romantis yang hebat. Film ini telah menjadi salah satu gambaran paling jujur ​​tentang bagaimana politik gender mempengaruhi kampanye politik belakangan ini. 

Aktris Charlize Theron yang biasanya berperan serius mendapat kesempatan untuk menunjukkan sisi komedinya dengan penampilannya sebagai Menteri Luar Negeri yang terlalu berkualifikasi. Ia memulai pencalonan Presiden ketika panglima petahana (Bob Odenkirk) memilih untuk meninggalkan jabatannya untuk fokus pada karirnya sebagai aktor.

Theron memiliki chemistry yang hebat dengan aktor Seth Rogen, yang berperan sebagai reporter politik bermotivasi tinggi. Ia telah lama jatuh cinta dengan wanita yang sekarang dia dukung.

2. No (2012)

Pada tahun 1988, rakyat Chile memutuskan untuk tidak memilih kembali diktator militer Augusto Pinochet selama delapan tahun lagi dalam pemilu pertama yang diselenggarakan secara demokratis. Sutradara Jackie and Spencer, Pablo Larrain, mengeksplorasi puncak ketegangan selama siklus pemilu ini dan mengeksplorasi dua kampanye iklan yang saling bertentangan antara pendukung yang memilih “Ya” dan “Tidak.”

Gael Garcia Bernal menampilkan salah satu penampilan terbaik dalam karirnya sebagai René Saavedra, direktur kreatif pada kampanye “No” yang mencoba menggunakan teknik periklanan Barat untuk meraih suara.

The Ides of....

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement