Kamis 04 Jan 2024 20:19 WIB

Pangeran Andrew dan Bill Clinton Masuk Dokumen Terkait Kasus Jeffrey Epstein

Sederet orang terkenal masuk dalam dokumen kasus kriminal kekasih Jeffrey Epstein.

Rep: Lintar Satria/ Red: Reiny Dwinanda
 Pangeran Andrew dari Inggris telah membantah pernah melecehkan perempuan muda.
Foto: AP/Frank Augstein
Pangeran Andrew dari Inggris telah membantah pernah melecehkan perempuan muda.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Nama anggota keluarga Kerajaan Inggris, Pangeran Andrew, dan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Bill Clinton disebut-sebut dalam dokumen yang mengungkapkan hubungan mereka dengan mantan terdakwa kasus pelecehan seksual Jeffrey Epstein. Dokumen terbaru ini bagian dari kasus terhadap Ghislaine Maxwell, kekasih Epstein yang membantu pengusaha kaya itu melecehkan dan memperkosa gadis-gadis muda.

Sejauh ini, dokumen tersebut tidak mengungkapkan tuduhan baru terhadap Epstein atau teman-temannya yang berkuasa dan kaya. Pangeran Andrew dituduh melecehkan perempuan muda, tapi ia membantah tuduhan tersebut.

Baca Juga

Michael Jackson dan pesulap David Copperfield juga masuk dalam dokumen tersebut meskipun tidak ada kesalahan yang dituduhkan pada mereka. Dikutip dari BBC, Rabu (4/1/2024), nama Clinton muncul beberapa kali dalam dokumen tersebut.

Mantan presiden AS itu mengaku berteman dengan Epstein. Namun, ia membantah dengan keras tudingan bahwa ia mengetahui kejahatan Epstein.

Berkas pertama dokumen setebal 900 halaman itu dirilis Rabu (3/1/2024). Dokumen dirilis berdasarkan perintah Hakim New York Loretta Preska yang mengakui banyak nama di dokumen tersebut sudah diidentifikasi media atau disebutkan dalam sidang Maxwell.

Hakim Preska memerintahkan untuk menutup sejumlah nama karena akan mengidentifikasi korban pelecehan seksual. Beberapa dari lebih dari 100 orang dalam dokumen itu membuat tuduhan ke individu lain atau merupakan saksi potensial.

Diperkirakan akan lebih banyak dokumen yang akan dirilis dalam beberapa hari ke depan. Epstein mengaku bersalah membayar pekerja seks komersial di bawah umur pada 2009. Ia bunuh diri pada tahun 2019 saat menunggu persidangan kasus perdagangan seks.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement