REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan menyarankan perempuan yang sedang hamil mendapatkan vaksinasi flu. Berdasarkan temuan penelitian terbaru diterbitkan di JAMA Pediatrics, vaksin flu efektif membantu dalam melindungi ibu dan bayi dari terkena kasus flu yang parah.
Sejumlah dokter anak dari UPMC Children’s Hospital di Pittsburgh, Amerika Serikat, menjadi bagian dari penelitian tersebut. Studi menemukan bahwa vaksinasi flu selama kehamilan mengurangi 40 persen risiko rawat inap pada bayi berusia kurang dari enam bulan.
Suntikan itu juga mengurangi kunjungan ke ruang gawat darurat sekitar 20 persen. Jangka waktu tersebut sangat penting bagi bayi berusia di bawah enam bulan, yang masih terlalu kecil untuk mendapatkan vaksinasi flu, sehingga bisa didapat lewat ibu.
Perlindungan terbesar terdeteksi pada bayi di bawah usia tiga bulan, yang risiko rawat inap atau ruang gawat darurat akibat flu berkurang sebesar 50 persen. Kepala penyakit menular anak di UPMC Children’s Hospital, John Williams, menyebut hasil studi itu sangat penting.
"Orang-orang selalu berpikir tentang lansia dan influenza, namun di antara anak-anak, tingkat rawat inap tertinggi karena flu adalah anak-anak di bawah usia enam bulan. Setiap tahun di negara ini, kelompok anak yang paling sering dirawat di rumah sakit karena flu adalah bayi di bawah enam bulan," ujar Williams.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) turut mendanai studi itu untuk mengumpulkan data tentang infeksi saluran pernapasan pada anak-anak. Ribuan ibu telah setuju untuk berbagi data tentang informasi vaksinasi flu serta kondisi kesehatan diri serta bayinya.
Direktur divisi pengobatan janin ibu AHN, Devon Ramaeker, menjelaskan lebih lanjut tentang perlindungan yang bisa didapat berkat vaksinasi flu. Antibodi dari ibu dipompa melalui plasenta ke janin, sehingga janin dapat melawan penyakit bahkan sebelum kelahiran.
"Hal ini adalah sesuatu yang kami rekomendasikan sejak lama, untuk melindungi pasien hamil dan bayinya. Penelitian yang ada merupakan bukti lebih lanjut bahwa langkah tersebut efektif," kata Ramaeker.
Dia memastikan vaksin flu, Covid-19, dan vaksin untuk virus pernapasan syncytial (RSV) aman dan efektif selama kehamilan. Namun, memang ada kendala penyerapan vaksin yang rendah pada sebagian pasien yang sedang hamil.
Efek samping dari vaksin, seperti nyeri bahu, tidak berarti vaksin tidak berfungsi. Justru, itu menjadi tanda sistem kekebalan tubuh bekerja menghasilkan antibodi untuk melindungi tubuh ibu dan bayi. Trimester ketiga kehamilan adalah waktu paling efektif untuk mendapatkan vaksin.