REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warner Bros Discovery dan Paramount Global dilaporkan sedang dalam pembicaraan untuk merger. Padahal kedua perusahaan tersebut juga merupakan hasil merger yang terjadi baru-baru ini.
Warner Bros Discovery terakhir dibentuk dari kesepakatan tahun 2022 antara WarnerMedia dan Discovery Inc. Sementara Paramount Global dibentuk dari merger tahun 2019 antara CBS Corporation dan Viacom, yang sebelumnya dikenal sebagai ViacomCBS Inc hingga 2022.
Berbagai sumber mengatakan bahwa Bob Bakish dari Paramount Global dan David Zaslav dari Warner Bros Discovery bertemu satu sama lain pada Selasa (19/12/2023). Para CEO itu dilaporkan sedang mendiskusikan kemungkinan merger antara kedua perusahaan.
Jika merger berhasil dilakukan, kedua perusahaan tersebut tidak setara karena Warner Bros Discovery memiliki kekayaan sebesar 29 miliar dolar AS, dan Paramount Global hanya bernilai 10 miliar dolar AS hanya sepertiga dari total kekayaan tersebut.
Penggabungan antara kedua perusahaan akan menciptakan entitas yang kuat di dunia hiburan. Warner Bros Discovery memiliki banyak merek terkemuka selain Warner Bros dan Discovery, termasuk DC, HBO, CNN Worldwide, TNT Sports, dan layanan streaming Max.
Sedangkan Paramount Global memiliki BET, VH1, MTV, Nickelodeon, Comedy Central, CMT, Paramount Network (rumah Yellowstone karya Taylor Sheridan), Showtime, dan layanan streaming Paramount+, selain Paramount dan CBS. Kedua perusahaan juga memegang saham minoritas di jaringan The CW.
Kombinasi kuat antara keduanya belum tentu menguntungkan khalayak. Misalnya, setelah merger Warner Bros Discovery, Zaslav menjadi pusat kontroversi dengan berbagai keputusan yang memecah belah, terutama terkait dengan layanan streaming Max (sebelumnya HBO Max).
Hal ini termasuk penghapusan diam-diam ratusan judul streaming, beberapa di antaranya eksklusif Max, dan pembatalan penghapusan pajak film Batgirl, Scoob! Holiday Haunt, dan Coyote vs. Acme, yang semuanya telah selesai atau dalam pascaproduksi.
Penggabungan antara Warner Bros Discovery dan Paramount Global berpotensi mengakibatkan merger antara layanan streaming utama mereka dengan dampak serupa. Hal ini juga dapat mendorong perusahaan hiburan lain untuk mengikuti merger mereka sendiri.
Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah laporan ini akan menjadi pengumuman resmi, namun efek riak dalam industri hiburan kemungkinan besar akan sangat luas dan tidak dapat diprediksi.