REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua tahun absen main film, aktor sekaligus musisi Ardhito Pramono kembali ke dunia akting di tahun ini. Ardhito akan kembali menyapa pencinta film layar lebar lewat film aksi terbaru dari Visinema Pictures, 13 Bom di Jakarta.
Ardhito bersyukur mendapat dukungan penuh dari keluarga besarnya untuk kembali ke dunia perfilman. “Pas di tengah syuting, nyokap nanya 'lagi syuting apa sih?' 'Film action’ kata gue gitu. Wah nyokap seneng banget. Gue dapet full support dari keluarga,” tutur dia.
Ardhito pun mengungkapkan kegembiraannya bisa kembali berkarir di industri perfilman. Terlebih, bisa bermain film genre aksi yang sempat dinanti-nanti oleh Ardhito.
“Sebenernya gue sempet beberapa kali sebelum ada tawaran 13 Bom di Jakarta ini, ditawarin untuk main film. Tapi karena waktu itu yang nawarin gue Mas Angga (sutradara 13 Bom di Jakarta), gue langsung oke,” ucap pelantun lagu “Bitterlove” ini.
Meski demikian, Ardhito awalnya sempat ragu apakah dirinya bisa bermain film aksi dan memerankan karakter William, sosok anak muda yang mahir di bidang teknologi dan mendirikan perusahaan mata uang digital dalam bentuk kripto.
Namun, pria kelahiran 22 Mei 1995 ini merasa beruntung karena dibantu oleh seluruh pihak di film 13 Bom di Jakarta. “Karena gue kalo udah klop dengan satu director, udah tau keinginan director itu apa, gue nggak bisa move on tuh sama karya-karyanya,” ungkap dia.
Ia juga senang mendapat bantuan dari Rukman Rosadi dan teman-teman sesama pemain di film tersebut. Dalam film yang disutradari Angga Dwimas Sasongko ini, Ardhito Pramono akan beradu akting dengan Chicco Kurniawan, Lutesha, Rio Dewanto, Rukman Rosadi, Ganindra Bimo, Putri Ayudya dan lainnya.
Jakarta, kota metropolitan dengan segala hingar bingarnya, seketika menjadi kelam. Sekumpulan teroris melancarkan serangannya dengan ancaman 13 bom yang disebar di seantero Jakarta.
Penelusuran Badan Kontra Terorisme (ICTA) atas teror tersebut mengarah pada Oscar (Chicco Kurniawan) dan William (Ardhito Pramono), dua orang pengusaha muda di bidang mata uang digital, yang dianggap terlibat.
Misi tim ICTA pun menjadi rumit ketika mereka mencurigai adanya penyusup dalam tim. Di sisi lain, pemimpin kelompok teroris, Arok (Rio Dewanto) tak henti menebar teror dengan meledakkan bom setiap delapan jam.
Satu-satunya cara menghentikan serangan teror tersebut adalah menyerahkan imbalan bernilai fantastis atau keselamatan seluruh warga Jakarta terancam. Keseluruhan cerita 13 Bom di Jakarta dapat disaksikan di seluruh bioskop Indonesia mulai 28 Desember 2023.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
