Selasa 28 Nov 2023 19:33 WIB

Agar Lebih Real, 13 Bom di Jakarta Gunakan M2 Browning Machine Gun

Penggunaan senjata api dari berbagai tipe menunjukkan skala produksi yang besar.

Rep: Meiliza Laveda / Red: Friska Yolandha
Kru film 13 Bom di Jakarta saat konferensi pers di XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2023).
Foto: Dok. Visinema Pictures.
Kru film 13 Bom di Jakarta saat konferensi pers di XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demi mendapatkan hasil baik, film action 13 Bom di Jakarta ternyata menggunakan berbagai jenis senjata api mulai dari AK-47 hingga senapan mesin yang baru pertama kali digunakan di film Indonesia M2 Browning Machine Gun. Penggunaan senjata asli akan membuat adegan dalam film terasa lebih nyata. 

Terlebih, untuk adegan duel menjadi lebih dramatis dan mencekam. “Gue megang senjata beneran. Pakai peluru hampa yang suaranya kayak peluru beneran,” kata salah satu pemain, Ganindra Bimo, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (28/11/2023).

Baca Juga

Senjata api yang digunakan disesuaikan dengan setiap karakter. Untuk karakter Emil (Ganindra Bimo) yang merupakan pasukan Badan Kontra Terorisme Indonesia (ICTA), dibekali dengan senapan modern AR-15. Sementara Karin (Putri Ayudya) yang juga menjadi pasukan ICTA menggunakan senjata Sig Sauer MCX. Keduanya pun memiliki senjata lain, yakni pistol Sig Sauer P226 dengan peluru kaliber 9mm.

Selain itu, senjata lain yang digunakan di 13 Bom di Jakarta adalah XM177 milik pemimpin kelompok teroris Arok (Rio Dewanto). Pemilihan senjata tersebut sesuai dengan latar belakang Arok, yang merupakan mantan anggota militer. Dia juga memiliki pistol dengan jenis M1911 atau di Indonesia biasa disebut Pistol 45. Sementara itu, anak buah Arok dipersenjatai dengan AK-47.

Senjata lain yang juga digunakan adalah roket luncur dan yang paling fantastis adalah penggunaan senapan mesin M2 Browning Machine Gun. Penggunaan M2 Browning Machine Gun di film ini menandai pertama kalinya senjata tersebut digunakan di film Indonesia.

Penggunaan senjata api dari berbagai tipe dan level menunjukkan skala produksi yang besar. Terlebih, seluruh adegan baik adu tembak, ledakan, hingga berkelahi dengan senjata semua dilakukan secara nyata dengan practical effect. Untuk mengantisipasi risiko yang terjadi, kru menggandeng armourer profesional.

“Penggunaan senjata api jelas jadi sangat berbahaya di produksi film ini. Karena ini menyangkut hidup matinya seseorang. Kami bekerja sama dengan pihak-pihak yang memang sangat capable di divisinya,” kata produser Taufan Adryan.

Film ini akan tayang....

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement