Rabu 29 Nov 2023 00:06 WIB

Studi: Paparan Asap Rokok Pengaruhi Kualitas ASI, Kandungan Merkuri Jadi Lebih Tinggi

Faktor lingkungan seperti paparan asap rokok juga bisa memengaruhi kualitas ASI.


Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Ibu menyusui. (Ilustrasi). Paparan asap rokok pada ibu hamil dan menyusui dapat memberikan pengaruh buruk terhadap komposisi ASI.
Foto: Republika
Ibu menyusui. (Ilustrasi). Paparan asap rokok pada ibu hamil dan menyusui dapat memberikan pengaruh buruk terhadap komposisi ASI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paparan asap rokok pada ibu hamil dan menyusui dapat memberikan pengaruh buruk terhadap komposisi ASI. ASI dari ibu yang terpapar asap rokok selama hamil dan menyusui cenderung memiliki elemen toksik seperti merkuri hingga arsenik.



"Sejumlah studi terkini telah menunjukkan bahwa kualitas ASI juga memainkan peran penting dalam perkembangan intelektual, penurunan defisiensi zat besi, dan obesitas di masa kanak-kanak," ungkap dr Chinta Sidharthan, seperti dilansir News Medical pada Selasa (28/11/2023).



Baca Juga

Kualitas ASI sangat bergantung pada kondisi kesehatan dan asupan gizi ibu. Selain itu, faktor lingkungan seperti paparan asap rokok juga bisa memengaruhi kualitas ASI.



Hal ini didasarkan pada sebuah studi terbaru yang dilakukan di Kermanshah, Iran. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports ini menganalisis ASI yang berasal dari ibu non perokok, ibu yang menjadi perokok pasif selama masa kehamilan dan menyusui, serta ibu yang menjadi perokok aktif selama masa kehamilan dan menyusui.



Studi ini menemukan bahwa paparan asap rokok dan kebiasaan menghisap merokok yang dilakukan oleh ibu bisa memengaruhi komposisi ASI. Hal ini terlihat dari adanya akumulasi elemen-elemen yang berpotensi toksik pada ASI mereka.



Menurut studi, kadar kadmium, timbal, dan merkuri tampak jauh lebih tinggi pada ASI yang berasal dari ibu perokok pasif dan aktif, dibandingkan dengan ASI dari ibu non perokok. Tim peneliti juga menemukan adanya peningkatan kadar arsenik yang signifikan pada ASI dari ibu perokok aktif dibandingkan ibu non perokok.



"Paparan elemen-elemen ini pada anak berkaitan dengan anemia, kanker, gangguan pertumbuhan tulang, hingga merugikan pada sistem saraf," lanjut tim peneliti dalam jurnal, seperti dilansir Nature.



Menurut tim peneliti, bayi dan anak-anak lebih rentan dan berisiko terhadap akumulasi logam toksik. Alasannya, bayi dan anak-anak memiliki bobot tubuh yang lebih kecil, proses ekskresi yang lebih lambat, serta imunitas yang lebih rendah.



Salah satu elemen toksik yang memicu kekhawatiran terbesar adalah kadmium. Kadmium merupakan lobam toksik yang dapat mengganggu proses metabolisme sebagian mikronutrien, seperti zat besi, tembaga, zinc, dan magnesium. Padahal, mikronutrien tersebut sangat diperlukan untuk menunjang proses perkembangan bayi.



"Sebuah studi menunjukkan bahwa konsentrasi kadmium dalam ASI dari ibu yang merokok selama masa laktasi akan meningkat seiring dengan bertambahnya konsumsi rokok," kata tim peneliti.



Bayi dan anak-anak juga lebih sensitif terhadap merkuri dibandingkan orang dewasa. Toksisitas dari paparan merkuri yang berlebih biasanya akan menyasar sistem saraf dan ginjal.



Tim peneliti mengungkapkan, studi mereka memang masih memiliki keterbatasan dalam hal jumlah partisipan. Namun terlepas dari itu, temuan dalam studi ini semakin memperkuat bukti bahwa paparan asap rokok dan kebiasaan merokok tidak baik bagi ibu hamil dan menyusui.



"Ibu menyusui perlu menghindari paparan asap rokok aktif atau pasif karena dapat memberikan pengaruh negatif terhadap ASI serta risiko tambahan bagi bayi," ujar tim peneliti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement