Rabu 15 Nov 2023 10:01 WIB

Tren Barcode Korea, Orang Tua Diimbau Tingkatkan Pengawasan Anak 

Barcode Korea bukan sekadar tren tapi juga dipengaruhi oleh psikologi siswa.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Friska Yolandha
Barcode/ilustrasi. Saat ini terdapat tren mengkhawatirkan yang melibatkan sejumlah pelajar sekolah dengan sebutan 'Barcode Korea'.
Foto: clipart.dk.co.uk
Barcode/ilustrasi. Saat ini terdapat tren mengkhawatirkan yang melibatkan sejumlah pelajar sekolah dengan sebutan 'Barcode Korea'.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Saat ini terdapat tren mengkhawatirkan yang melibatkan sejumlah pelajar sekolah dengan sebutan 'Barcode Korea'. Fenomena ini ditunjukkan dalam aksi menyakiti diri dengan membuat tanda barcode di pergelangan tangan.

Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik, mengungkapkan, fenomena ini bukan sekadar tren biasa. Fenomena ini ditunjukkan dengan aksi yang melibatkan penggunaan benda tajam seperti cutter, silet, bahkan jarum suntik.

Baca Juga

"Penggunaan alat ini untuk membuat garis-garis seperti barcode di pergelangan tangan," katanya di Kabupaten Malang. 

Pria disapa Taufik ini menegaskan, tindakan tersebut dapat membahayakan kesehatan fisik dan mental pelajar yang terlibat. Terlebih tren "TikTok Barcode Korea" ini dilakukan oleh sejumlah kalangan di media sosial.

Pihaknya mendapati bahwa aksi ini bukan hanya sekadar tren, tetapi juga berakar pada tekanan psikologis yang dialami pelajar, seperti rasa takut, kecemasan, dan kesedihan. 

Pihaknya berencana untuk menggelar sosialisasi dan edukasi di berbagai sekolah di Kabupaten Malang untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah penyebaran fenomena 'Barcode Korea' ini di kalangan pelajar. Semua pihak diharapkan dapat bersama-sama berperan dalam melindungi kesehatan dan kesejahteraan mental generasi muda.

Menurut dia, fenomena seperti ini sangat mengkhawatirkan. Terlebih jika tidak segera ditangani dengan serius, dapat menjadi permasalahan kesehatan mental yang lebih besar di kalangan pelajar.

Taufik menekankan pentingnya peran orang tua dan guru dalam mencegah serta menanggulangi fenomena ini. Ia mengajak orang tua dan wali murid untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya di rumah. Sementara itu, para guru di lingkungan sekolah diharapkan dapat memberikan perhatian ekstra terhadap perilaku pelajar.

Tidak hanya memberikan pendidikan formal, para guru juga harus peka terhadap perubahan perilaku anak-anak mereka. Dengan kerja sama yang baik antara keluarga dan sekolah, semua dapat mencegah dampak negatif yang lebih lanjut dari tren berbahaya ini.

Polres Malang secara tegas mengimbau masyarakat untuk bersama-sama melakukan langkah-langkah pencegahan dan intervensi guna melindungi kesejahteraan mental dan fisik anak-anak di sekolah. Fenomena Barcode Korea diharapkan dapat diatasi dengan kerja sama semua pihak. 

"Ini demi menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan mendukung pertumbuhan positif para generasi muda," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement