Rabu 08 Nov 2023 04:06 WIB

Ragu Boikot Produk Israel karena Kasihan Terhadap Karyawannya? Ini Penjelasan Buya Yahya

Jangan menganggap sepele urusan

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Boikot produk Israel (ilustrasi). Publik banyak yang melakukan boikot terhadap produk Israel seiring serangan yang mereka lakukan ke Palestina.
Foto: muslimvillage.com
Boikot produk Israel (ilustrasi). Publik banyak yang melakukan boikot terhadap produk Israel seiring serangan yang mereka lakukan ke Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan Israel terhadap Palestina membuat umat Islam marah. Umat Islam kemudian melakukan pemboikotan terhadap produk-produk yang mendukung Israel, salah satunya McDonald.

Apa kata ulama soal pemboikotan produk Israel? Menurut Buya Yahya, untuk produk-produk di luar Islam, ada satu hal yang perlu ditanamkan yaitu kerinduan dan kecintaan kepada kaum Muslimin.

Baca Juga

"Jika urusannya adalah air, (antara) yang tetangga saya buat kemudian orang musuhi buat, pilih mana? Pilih air saudara kita. Kita membangun kepekaan dalam masalah ini," ujar Buya dalam channel YouTube Al Bahjah TV.

Buya mengatakan, kesadaran tersebut harus dimulai dari diri sendiri. Jika tidak, maka akan merepotkan. Buya menegaskan, sebagai umat Muslim tidak boleh mengentengkan masalah ini. Menurut dia, Muslim harus berjanji tidak akan "masuk" toko-toko yang diindikasi miliki Yahudi. 

"Jadi yang perlu dibangun kecemburuan kita dulu. Diajarin anak-anak kita, anak-anakku lebih baik membeli produk saudara kita yang seagama karena itu pahalanya berlipat ganda. Daripada kita beli produk orang lain yang ternyata hasilnya untuk memusuhi kita," ujar Buya.

Buya mengatakan, jangan berpikir apabila kita memboikot produk Yahudi, maka kasihan orang atau karyawan yang bekerja di sana. "Pada saat kita ingin produk saudara kita, perusahaan saudara kita bangkit, nanti yang kerja itu akan pindah. Kalau enggak itu bagaimana terus selamanya," ujarnya.

Buya menegaskan jangan menganggap sepele masalah ini. "Urusan air minum kemasan, susu, sesuatu yang saudara kita buat. Milik tetangga beli kepada dia tambah gede pahalanya," ujarnya.

Buya mengingatkan agar Muslim tidak menjadi orang munafik. "Tetangga jual air, tetangga jual susu, kenapa Anda beli dari orang lain. Ini masalah kepekaan. Jika kepekaan sudah tidak ada, Anda tidak akan sadar," ujarnya.

"Seandainya umat Islam sepakat semua tidak akan membeli produk kecuali miliki saudaranya, beres segalanya. Kalau Islam jaya, orang di luar Islam akan tertolong, itu yang perlu ditanamkan di anak-anak Anda, niat akan lebih senang dengan produk saudara kita. Lebih mahal sedikit. Tidak apa. Dengan produk segaama sedekah," ujar Buya lagi.

Menurut Buya, Anda bisa memulai dari rumah sendiri. Biasakan membeli produk dari saudara atau orang yang ahli sujud. "Saya membeli produk saudara saya, Ada iman di hati saya. Jika saya dengan sukarela membeli produk yang ada indikasi Yahudi yang memusuhi kita, munafik hati saya," ujar Buya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement