Sabtu 04 Nov 2023 01:39 WIB

Gambar Semangka Penuhi Linimasa Media Sosial, Begini Sejarahnya

Semangka menjadi simbol perlawanan bangsa Palestina terhadap Israel.

Rep: Santi Sopia/ Red: Friska Yolandha
Buah semangka meramaikan lini masa berbagai media sosial.
Foto: Dok. www.freepik.com
Buah semangka meramaikan lini masa berbagai media sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Israel telah melakukan serangan bom ke Jalur Gaza selama lebih dari tiga pekan sejak serangan Hamas 7 Oktober. Lebih dari 8.000 orang, termasuk ribuan anak-anak, tewas dalam serangan balasan tersebut. 

Saat ini, suara-suara dukungan terhadap Palestina semakin nyaring. Pengguna media sosial kian ramai mengunggah emoji semangka sebagai simbol dukungan terhadap Palestina di tengah konflik Israel-Hamas. 

Baca Juga

Namun bagaimana asal usul gambar buah ini bisa menjadi simbol solidaritas Palestina? Berikut ulasannya, seperti dilansir dari First Post, Jumat (3/11/2023).

Semangka, simbol perlawanan bertahun-tahun

Warna semangka (merah, putih, hitam dan hijau) juga menjadi warna bendera Palestina dan buahnya melambangkan budaya dan identitas negara. Pohon semangka ini biasa ditanam di seluruh Palestina, dari Jenin hingga Gaza.

Semangka juga menjadi bagian dari berbagai masakan dan banyak muncul dalam literatur nasional.

Selama bertahun-tahun, ini telah menjadi simbol perlawanan, digunakan oleh warga Palestina untuk memprotes penindasan Israel terhadap identitas mereka dan terutama bendera mereka.

Setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967, ketika Israel menguasai Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur, pemerintah menjadikan pengibaran bendera Palestina di depan umum di wilayah pendudukan sebagai suatu pelanggaran. Tapi bukan hanya benderanya.

Seniman Sliman Mansour mengatakan kepada The National pada 2021 bahwa pejabat Israel pada tahun 1980 menutup pameran seni di Ramallah yang menampilkan karyanya dan karya seniman lain termasuk Nabil Anani dan Issam Badrl. Seniman dilarang menggambar bendera Palestina, begitu juga memunculkan warnanya, kata Mansour dikutip dari publikasi tersebut.

"Bagaimana jika saya membuat bunga berwarna merah, hijau, hitam dan putih?" tanya Issam.

"Ini akan disita. Bahkan jika Anda mengecat gambar semangka, itu akan disita,"petugas itu menjawab dengan marah.

Untuk menghindari larangan itu, warga Palestina mulai menggunakan....

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement