REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak hanya muncul di poster film Budi Pekerti, ring light juga muncul hampir di sepanjang adegan film. Rupanya ini bukan hanya sekedar dimunculkan, sutradara Budi Pekerti, Wregas Bhanutedja memaparkan maknanya secara detail.
Ring light membuat wajah yang dipantulkan dalam kamera akan terlihat tanpa bayangan dan flawless. Kemudian di mata orang yang ada di depan ring light, akan tampak lingkaran putih. Ring light berperan dalam exposure yang disajikan di kamera.
“Ring light selalu ada terus dibawa-bawa, seperti bagian dari keluarga mereka,” ungkap Wregas dalam press screening film Budi Pekerti, Senin (30/10/2023).
Tetapi ternyata ada saatnya ketika ring light ini ditinggalkan begitu saja, sebagai simbol melupakan masa lalu. “Jadi selamat tinggal exposure, selamat tinggal ingar bingar, selamat tinggal gemerlapan cahaya, kami akan memulai hidup yang baru,” ucap Wregas.
Meninggalkan ring light juga menggambarkan kondisi bahwa kehidupan keluarga Bu Prani lebih baik. Kemunculan ring light dari setiap adegan juga digambarkan Wregas seperti hantu, namun juga menunjukkan kesempurnaan karena setiap orang di media sosial ingin terlihat sempurna.
Berlatar di Yogyakarta semasa pandemi, film Budi Pekerti berkisah tentang Prani (Sha Ine Febriyanti), seorang guru BK yang video perselisihannya dengan pengunjung pasar menjadi viral di media sosial.
Akibat tindakannya yang dinilai tidak mencerminkan pribadi seorang guru, dia dan keluarganya mendapat perundungan, dicari-cari kesalahan lainnya hingga dipecat. Pengabdiannya selama bertahun-tahun sebagai seorang guru seolah menguap begitu saja hanya dengan adanya video berdurasi 20 detik.
Kedua anaknya Tita (Prilly Latuconsina) dan Muklas (Angga Yunanda) juga berupaya memulihkan nama baik ibunya, sembari merahasiakan kejadian ini dari sang ayah, Didit (Dwi Sasono), yang mengidap bipolar. Cara keluarga Bu Prani menghadapi masalah ini dapat disaksikan di seluruh bioskop Indonesia pada 2 November 2023 mendatang.