Ahad 15 Oct 2023 13:57 WIB

Psikolog: Tuntutan Tinggi Picu Remaja Nekat Mengakhiri Hidup

Tuntutan tinggi yang tidak dibarengi attachment kuat akan membuat anak merasa kosong.

Rep: Desy Susilawati / Red: Friska Yolandha
Ilustrasi Gantung Diri. Ada sejumlah hal yang menyebabkan remaja sekarang memutuskan mengakhiri hidupnya.
Foto:

Sehingga, anak mudah terpengaruh dan mudah jatuh dalam keterpurukan. Tuntutan ini dapat berasal dari orang tua, sekolah, teman sebaya, dan dapat pula berasal dari dalam diri sendiri.

 Lia menambahkan orang tua boleh punya harapan pada anak tetapi sebaiknya tidak berekspektasi tinggi pada anak. "Ekspektasi yang tinggi pada anak seringkali membuat orang tua tanpa sadar menuntut anak," ujar Lia.

Sekalipun alasannya demi kebaikan anak, namun cobalah mengerti juga perasaan anak. Apa yang menurut orang tua baik, belum tentu itu baik bagi anak dan belum tentu anak bahagia.

Anak yang terlalu sering diberi ekspektasi tinggi akan berdampak pada beberapa hal. Anak akan merasa tidak dicintai karena selama ini hanya dipuji jika punya prestasi. Kemudian, anak akan merasa kurang terus, sehingga hidupnya tidak bahagia.

 

"Anak akan merasa cemas dan stres karena hidupnya selalu tegang karena harus memenuhi targat target tertentu," katanya.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement