REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Tekanan darah tinggi atau hipertensi perlu dikelola dengan baik agar tidak memicu masalah kesehatan yang lebih serius. Sayangnya, sebagian penderita hipertensi masih menyepelekan kondisi ini karena tak memunculkan gejala berarti.
"Orang-orang mungkin mengatakan "saya tidak merasa sakit, mengapa saya harus peduli?" Karena itulah, kita menyebut (hipertensi) pembunuh diam-diam," kata dokter spesialis jantung, Dr Ernst van Schwarz, seperti dilansir Express pada Kamis (12/10/2023).
Meski banyak penderita hipertensi tak merasakan gejala, bukan berarti kondisi ini tak membahayakan. Seiring waktu, hipertensi yang tak terkendali dapat merusak pembuluh darah dan berbagai organ penting di dalam tubuh, seperti jantung, ginjal, dan otak. Pada jantung misalnya, tekanan berlebih pada pembuluh darah bisa membuat otot jantung melemah dan bekerja kurang efisien.
Berkaitan dengan ini, ahli kardiologi intervensi Dr Cheng Han Chen mengimbau agar para penderita hipertensi menghindari satu kebiasaan buruk. Kebiasaan tersebut adalah mengabaikan pemantauan tekanan darah secara berkala. "Hal terburuk yang bisa dilakukan oleh penderita tekanan darah tinggi adalah tidak memantau (tekanan darah) secara rutin," ungkap Dr Chen.
Dr Chen mengatakan, semua penderita hipertensi perlu mengecek tekanan darah mereka secara berkala. Pengecekan ini bisa dilakukan secara mandiri di rumah dengan alat tensimeter, atau dilakukan di klinik dokter.
Pemeriksaan tekanan darah yang rutin dapat memberikan gambaran kepada dokter mengenai efektivitas terapi pengobatan yang dijalani oleh pasien hipertensi. Bila pemeriksaan tersebut menunjukkan hasil yang kurang baik, dokter mungkin akan memodifikasi obat atau memberikan terapi yang lebih efektif untuk sang pasien.
Pemantauan tekanan darah secara berkala juga dapat menjadi rambu-rambu bagi penderita hipertensi. Dengan begitu, penderita hipertensi bisa mengerem diri dan kembali memperbaiki gaya hidup ketika tekanan darah mereka tampak mulai tak terkendali.
Mengelola Hipertensi
Selain mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter secara tertib, penderita hipertensi sangat dianjurkan untuk memperbaiki gaya hidup. Dalam hal pola makan misalnya, National Health Service merekomendasikan penderita hipertensi untuk mengurangi asupan lemak dan meningkatkan asupan serat dari sayur dan buah segar.
Selain itu, penderita hipertensi sangat disarankan untuk membatasi asupan garam atau sodium. Batas konsumsi garam dalam satu hari tidak boleh lebih dari 6 gram.
Penting juga bagi penderita hipertensi untuk rutin berolahraga. Tekanan darah memang bisa meningkat saat seseorang melakukan olahraga. Akan tetapi, olahraga yang dilakukan secara rutin bisa membantu menurunkan angka tekanan darah.
Hal lain yang perlu dilakukan oleh penderita hipertensi adalah menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk, seperti merokok dan minum alkohol. Konsumsi kafein juga perlu dibatasi agar tidak berlebihan.