Selasa 10 Oct 2023 22:13 WIB

Pekerja Harus Utamakan Work Life Balance, Dokter Jiwa: Demi Kesehatan Mental

Para pekerja harus menjalani hidup seimbang, antara kerja dan kehidupan pribadi.

Kebiasaan bekerja yang berlebihan bisa memengatuhi fisik hingga mental seseorang.
Foto: www.freepik.com
Kebiasaan bekerja yang berlebihan bisa memengatuhi fisik hingga mental seseorang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktisi kesehatan masyarakat Spesialis Kedokteran Jiwa dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Jakarta dr Tribowo Tuahta Ginting mengatakan, keseimbangan antara kerja dan menjalani kehidupan atau work life balance penting untuk dilakukan. Hal ini demi menjaga kesehatan mental seseorang.

"Kita kenal work-life balance, keseimbangan antara kerja dan kehidupan. Saat kita seimbang menjalaninya, pola hidup kita akan baik, yang juga menyebabkan kesehatan menjadi lebih baik," katanya dalam gelar wicara terkait kesehatan mental yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (10/10/2023).

Baca Juga

Tribowo menyebutkan, kebiasaan kerja yang berlebihan atau workaholic juga dapat mempengaruhi fisik dan mental seseorang. Demikian pula sebaliknya, dia mengatakan gaya hidup yang didominasi oleh bermalas-malasan dan tidak melakukan suatu pekerjaan tertentu atau sedentary juga dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang.

"Kerja berlebihan, hura-hura berlebihan, dan istirahat berlebihan itu tidak bagus untuk kesehatan. Harus seimbang antara istirahat dan kerjanya," ujarnya.

Kebiasaan tersebut, kata Tribowo, juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya seperti individu, sosial atau pergaulan, bahkan hingga makanan yang berbeda-beda dampaknya bagi setiap orang. Selain itu, sambungnya, pola asuh, stres, dan masalah bawaan keluarga lainnya juga mempengaruhi kesehatan mental, dan dapat menyebabkan gangguan jiwa pada seseorang.

"Saat seseorang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan atau masalah tertentu juga dapat mempengaruhi kesehatan mental, terutama dalam pola interaksi, sehingga orang lain tidak bisa memberikan dukungan," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Riset (Kapusris) Kesehatan Masyarakat dan Gizi Organisasi Riset Kesehatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wahyu Pudji Nugraheni mengatakan seseorang dengan kesehatan mental yang baik cenderung lebih bahagia dalam menjalani kehidupan.

"Kesehatan mental kalau dipelihara dan dijaga dapat meningkatkan kualitas hidup keseluruhan. Orang yang memiliki kesehatan mental yang baik cenderung bisa lebih bahagia dan puas," kata Pudji.

Pudji menilai dengan memiliki kesehatan mental yang baik, seseorang akan mampu mengatasi stres, kecemasan, dan depresi secara lebih efektif. Sehingga, hal tersebut secara tak langsung akan meningkatkan taraf hidup orang tersebut.

Untuk diketahui, Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati setiap tanggal 10 Oktober. Pada tahun ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengambil tema Kesehatan Mental adalah Hak Seluruh Manusia secara Universal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement