Selasa 10 Oct 2023 20:38 WIB

Claudia Goldin, Satu dari Tiga Penerima Nobel Ekonomi Sepanjang Masa

Goldin meneliti pemahaman tentang kesenjangan gender di pasar tenaga kerja.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Friska Yolandha
Claudia Goldin berbicara kepada seorang reporter di telepon di rumahnya di Cambridge, setelah mengetahui bahwa ia menerima Hadiah Nobel di bidang Ekonomi, Senin, 9 Oktober 2023.
Foto: AP Photo/Josh Reynolds
Claudia Goldin berbicara kepada seorang reporter di telepon di rumahnya di Cambridge, setelah mengetahui bahwa ia menerima Hadiah Nobel di bidang Ekonomi, Senin, 9 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hadiah Nobel bidang ekonomi diberikan kepada Claudia Goldin (77 tahun), Senin (9/10/2023), atas penelitiannya yang telah memajukan pemahaman tentang kesenjangan gender di pasar tenaga kerja. Goldin adalah seorang profesor di Universitas Harvard. 

Pengumuman ini merupakan langkah kecil dalam menutup kesenjangan gender yang ada di komite Nobel. Goldin menjadi perempuan ketiga yang memenangkan penghargaan tersebut dari 93 pemenang di bidang ekonomi. 

Baca Juga

Dia telah mempelajari partisipasi perempuan di tempat kerja selama 200 tahun, dan menunjukkan bahwa meskipun pertumbuhan ekonomi terus berlanjut, upah yang diterima perempuan tidak selalu bisa mengimbangi gaji laki-laki dan kesenjangan masih tetap ada meskipun perempuan memperoleh tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki. 

Jakob Svensson, ketua Komite Hadiah Ilmu Ekonomi mengatakan memahami peran perempuan di pasar tenaga kerja penting bagi masyarakat. “Berkat penelitian inovatif Claudia Goldin, kami sekarang mengetahui lebih banyak tentang faktor-faktor yang mendasari dan hambatan apa yang mungkin perlu diatasi di masa depan,” kata Svensson, dilansir NBC News, Selasa (10/10/2023). 

Sementara anggota komite penghargaan, Randi Hjalmarsson mengatakan Goldin tidak menawarkan solusi, namun penelitiannya memungkinkan pembuat kebijakan untuk mengatasi masalah yang sudah mengakar. 

Menurut Hjalmarsson, Goldin menjelaskan sumber kesenjangan tersebut, dan bagaimana kesenjangan tersebut berubah seiring berjalannya waktu serta bagaimana kesenjangan tersebut bervariasi sesuai tahap perkembangannya. Oleh karena itu, tidak ada kebijakan tunggal. 

“Jadi ini adalah pernyataan kebijakan yang rumit karena jika Anda tidak mengetahui alasan yang mendasarinya, suatu kebijakan tertentu tidak akan berhasil,” ujar Hjalmarsson. 

Hjalmarsson juga mengungkapkan Goldin harus menjadi detektif data saat dia berusaha mengisi data yang hilang untuk penelitiannya. Sepanjang sejarah, catatan pasar tenaga kerja yang sistematis tidak ada, dan jika memang ada, informasi tentang perempuan pun hilang. 

“Jadi bagaimana Claudia Goldin mengatasi tantangan hilangnya data ini? Dia harus menjadi seorang detektif untuk menggali arsip guna menemukan sumber data baru dan cara kreatif menggunakannya untuk mengukur hal-hal yang tidak diketahui ini,” ujar Hjalmarsson. 

Di sisi lain, Ellegren menuturkan saat menerima penghargaan tersebut Goldin terkejut dan sangat, sangat senang.

Penghargaan bidang ekonomi diciptakan pada....

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement