REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikan memiliki reputasi yang sangat baik sebagai sumber protein yang menyehatkan. Sayangnya, pengolahan yang tidak tepat dapat mengubah ikan menjadi sajian yang kurang menyehatkan untuk dikonsumsi.
Salah satu hal yang membuat ikan menyehatkan adalah asam lemak omega 3 yang terkandung di dalamnya. Asupan asam lemak omega 3 terbukti dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan otak.
Ironisnya, sajian ikan kering dan ikan asap justru bisa memicu peningkatan tekanan darah, khususnya bagi penderita hipertensi. Padahal, tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu faktor risiko dari serangan jantung dan strok.
Sajian ikan kering dan ikan asap dapat memberikan efek negatif bagi tekanan darah karena memiliki kandungan garam atau sodium yang tinggi. Seperti diketahui, asupan garam yang berlebih bisa memicu terjadinya peningkatan tekanan darah.
Menurut ahli farmasi dari Chemist Click Online Pharmacy, Abbas Kanani, ikan kering dan ikan asap tidak perlu dimusuhi atau dijauhi sepenuhnya. Sajian ikan kering dan ikan asap boleh dikonsumsi, namun porsinya harus dibatasi.
Konsumsi ikan kering dan ikan asap yang tinggi dapat membuat asupan garam jadi berlebih. Ketika mendapatkan terlalu banyak asupan garam, tubuh akan menahan cairan. Kelebihan cairan di dalam tubuh bisa memberikan tekanan tambahan pada dinding pembuluh darah.
"(Yang berdampak pada) peningkatan tekanan darah," ujar Kanani, seperti dilansir Express pada Selasa (10/10/23).
Agar terhindar dari beragam efek negatif ini, Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan orang-orang untuk tidak mengonsumsi lebih dari 2.000 mg sodium per hari atau sekitar satu sendok teh garam per hari.
Selain ikan kering dan ikan asap, makanan lain yang tinggi akan kandungan garam atau sodium juga perlu dibatasi konsumsinya. Menurut Blood Pressure UK, sebuah makanan bisa dikatakan tinggi garam bila mengandung 1,5 gram garam atau lebih per 100 gram makanan.